Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Stabil Jelang Rilis Data Inflasi AS

Harga Emas Stabil Jelang Rilis Data Inflasi AS Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas bergerak tipis pada perdagangan di Rabu (27/8). Investor tengah menunggu rilis data inflasi untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed)  Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Kamis (28/8), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

  • Emas spot: Naik 0,1% menjadi US$3.394,49
  • Emas berjangka: Naik 0,5%ke US$3.448,6.
  • Perak spot: Turun 0,1% ke US$38,57
  • Platinum: Melemah 0,2% ke US$1.345,66
  • Palladium: Turun 0,3% ke US$1.091,01.

Investor menanti data Personal Consumption Expenditures (PCE). Ia menjadi indikator inflasi utama yang akan dirilis pekan ini. Data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga dari The Fed September.

“Jika data tersebut menunjukkan inflasi lebih tinggi, hal itu bisa memunculkan keraguan apakah bank sentral mampu memangkas suku bunga bulan depan. Meski begitu, saya rasa hanya lonjakan inflasi yang sangat kuat yang bisa mencegah pemangkasan suku bunga,” kata Analis Senior Kitco Metals,  Jim Wyckoff.

Emas sebagai aset tanpa imbal hasil cenderung menguat di era suku bunga rendah dan sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian. Saat ini, pasar memperkirakan ada 87% peluang bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.

Adapun Presiden Amerika Serikat Donald Trump awal pekan ini mematik kekhawatiran pasar dengan  menyatakan akan memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook.

Namun Cook menegaskan akan mengajukan gugatan hukum untuk menggagalkan langkah tersebut. Hal ini berpotensi memicu perselisihan panjang antara The Fed dan Gedung Putih.

Baca Juga: Pemasok Produsen Mobil dari Jerman Umumkan Penutupan Pabrik di Eropa

“Ancaman Trump untuk memecat seorang pejabat bank sentral berdampak negatif bagi ekonomi, suku bunga, dan dolar. Harga emas bergerak dalam kisaran sempit karena investor mencoba memahami apa arti semua ini bagi perekonomian,” ujar Wyckoff.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: