Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Eramet, grup pertambangan dan metalurgi global asal Prancis, memperkuat langkahnya sebagai perusahaan tambang berkelanjutan di Indonesia melalui program Eramet Beyond. Inisiatif ini menjadi bagian dari peta jalan global Act for Positive Mining, yang bertujuan menghadirkan dampak nyata di setiap negara operasional grup Eramet.
CEO Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet, menegaskan program ini selaras dengan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, serta pelestarian lingkungan.
Menurut Jérôme, Eramet Beyond menjadi tonggak bagi perusahaan untuk berkontribusi pada kegiatan ekonomi dan sosial di seluruh wilayah operasional, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Eramet dan Danantara Bahas Proyek Lain, Bukan Sekadar Baterai EV
“Yang paling penting bagi kami adalah komitmen terhadap CSR. Di setiap lokasi tambang, kami menanamkan budaya yang kuat terkait keselamatan dan lingkungan,” ujar Jérôme dalam Eramet Journalist Class di Jakarta, dikutip Kamis (28/8/2025).
Sejak hadir di Indonesia pada 2006, Eramet aktif menjalankan program yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan menjaga keseimbangan lingkungan sekitar tambang. Setiap kegiatan pertambangan dijalankan dengan pendekatan hati-hati, sehingga bisnis inti perusahaan sejalan dengan pelestarian ekosistem, peningkatan kualitas hidup komunitas lokal, dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.
Untuk diketahui, Eramet merupakan pemilik saham minoritas PT Weda Bay Nikel (WBN), perusahaan patungan yang bergerak di pertambangan nikel terintegrsi di Pulau Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Baca Juga: Eramet Uji Kandungan Litium di Bledug Kuwu untuk Ekosistem Kendaraan Listrik
Saat ini, struktur kepemilikan WBN terdiri atas 90 persen Strand Minerals dan 10 persen PT Antam Tbk. Sementara itu, Eramet Group memegang 43 persen saham Strand Minerals, sedangkan 57 persen sisanya dimiliki oleh Tsingshan Group.
“Selain fokus pada operasional, kami juga meluncurkan program Eramet Beyond di Indonesia, menyediakan beasiswa untuk 42 mahasiswa dari Indonesia Timur dan mendorong pengembangan kewirausahaan perempuan,” jelas Jérôme.
Beberapa inisiatif utama Eramet Beyond di Indonesia meliputi:
Pertama, program LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi), yang dijalankan pada Juni 2025 bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Melalui program ini, perusahaan mendukung wirausaha perempuan ultra mikro di Jakarta dan Ternate dengan pelatihan literasi keuangan dan pemasaran digital bagi 600 peserta, serta memberikan hibah modal usaha bagi 75 wirausaha terpilih. Inisiatif ini juga menjadi bagian dari Women for Future, program global Eramet untuk pemberdayaan ekonomi perempuan.
Kedua, program beasiswa Eramet–Kitong Bisa Foundation (KBF), yang dimulai pada November 2024. Program ini memberikan beasiswa penuh kepada 42 mahasiswa asal Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi, mencakup biaya kuliah, biaya hidup, buku, serta pelatihan tambahan di bidang literasi digital, manajemen keuangan, dan komunikasi.
Baca Juga: Wamen Yuliot Tegaskan Indonesia Punya Sumber Daya Nikel Melimpah, Jadi Modal Pengembangan EV
Lebih jauh, Jerome menyampaikan peta jalan Eramet Beyond dibangun di atas tiga pilar strategis, yakni Care for People, Trusted Partner for Nature, dan Transform Our Value Chain.
Dalam pilar Care for People, perusahaan berhasil mempertahankan standar keselamatan kerja yang tinggi sebagai kunci tercapainya operasional tambang yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
“Kami adalah perusahaan tambang berskala menengah di tingkat global, dengan omzet 3,4 miliar euro dan sekitar 10.000 karyawan, dan kami cukup bangga dengan hal itu. Hampir sepertiga tenaga kerja kami perempuan, dan tingkat kecelakaan kerja sangat rendah, hanya 0,7. Hal ini menempatkan kami sebagai salah satu perusahaan terbaik di industri,” terang Jérôme.
Pada pilar Trusted Partner for Nature, Eramet menerapkan strategi keberlanjutan berdasarkan standar Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), yang diakui sebagai sertifikasi tambang paling ketat di dunia.
Baca Juga: Ekosistem Baterai Nikel Skala Besar Harus Perhatikan Investasi di R&D
“Audit dilakukan di setiap lokasi tambang, termasuk usaha patungan kami di Indonesia. Seluruh lokasi tambang Eramet telah memasuki tahap audit sertifikasi resmi IRMA,” tambah Jérôme.
Selain itu, Eramet juga terlibat aktif dalam inisiatif global seperti Extractive Industries Transparency Initiative (EITI), serta berkomitmen pada keanekaragaman hayati melalui Act4Nature dan Business for Nature.
Komitmen terhadap pertambangan berkelanjutan juga tercermin dalam target pengurangan emisi karbon sebesar 40 persen pada 2035 dan pencapaian netral karbon pada 2050
Di Indonesia, komitmen ini diwujudkan melalui pengoperasian menggunakan truk listrik oleh WBN sejak 2024. Perusahaan juga fokus pada kegiatan pascatambang, termasuk rehabilitasi lahan, revegetasi, dan pemantauan jangka panjang terhadap kualitas air serta keanekaragaman hayati.
Baca Juga: Presiden Perintahkan Tindak Tegas Tambang Ilegal, Bahlil: Tanpa Pandang Bulu
Sementara itu, dalam aspek Transform Our Value Chain, Eramet melalui anak perusahaannya, Eramet Ideas di Prancis, mempekerjakan 150 peneliti yang berkolaborasi dengan universitas, perusahaan, dan institusi global untuk mengembangkan teknologi menekan jejak karbon, mengoptimalkan penggunaan air, dan meningkatkan efisiensi operasional. Kompetisi inovasi bagi mahasiswa juga digelar untuk mendorong ide-ide baru yang kemudian diterapkan di operasi Eramet di Indonesia.
Langkah ini menunjukkan bahwa Eramet tidak hanya fokus pada produksi nikel, tetapi juga konsisten mewujudkan visi pertambangan berkelanjutan yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
“Ini adalah hal khusus yang kami lakukan di Eramet untuk mendorong pengembangan ide-ide baru dan peningkatan teknologi kami di Indonesia,” tutup Jérôme.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement