Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
“Kita akan kolaborasi di lima negara, lima kota: New York, London, Amsterdam, Tokyo, dan Sydney. Nanti akan ada tim yang menyiapkan standar dan konsepnya. Melalui MoU ini, setiap kementerian menyatukan komitmen membangun branding restoran Indonesia di luar negeri, bukan hanya soal makanan, tapi juga cita rasa dan warisan budaya. Tentunya impact-nya akan luas, ekspor meningkat, pariwisata meningkat, BUMN dan ekonomi kreatif semakin kuat, dan semuanya,” kata Menteri Budi.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir menilai diplomasi kuliner merupakan salah satu bentuk diplomasi tertua dan paling efektif. Ia menyebut hasil survei Kementerian Luar Negeri dari 132 perwakilan di luar negeri menemukan 1.221 restoran Indonesia yang bisa dijadikan kanal utama promosi.
“Dari survei itu, kita mengetahui masakan Indonesia yang paling dikenal ada lima: sate, nasi goreng, gado-gado, rendang, dan berbagai olahan mie. Ini merupakan awal yang baik buat kita untuk bisa bekerja sama untuk membuat kelima masakan ini standar. Sehingga rasanya sama di setiap restoran Indonesia yang ada di luar negeri. Dan inilah salah satu langkah yang akan kita bisa lakukan bersama untuk membuat kuliner Indonesia mendunia,” ujar Wamen Arrmanatha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement