Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Pengolahan Angkat Ekspor, Neraca Dagang RI Surplus 63 Bulan Berturut

Industri Pengolahan Angkat Ekspor, Neraca Dagang RI Surplus 63 Bulan Berturut Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia tumbuh 8,03 persen pada periode Januari–Juli 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, neraca perdagangan Indonesia berhasil membukukan surplus selama 63 bulan berturut-turut.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa sekaligus Plt Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Pudji Ismartini, mengatakan nilai ekspor kumulatif mencapai 160,16 miliar dolar AS.

Dari total itu, ekspor migas tercatat senilai 7,97 miliar dolar AS turun 14,56 persen, sementara ekspor non-migas naik 9,55 persen menjadi 152,20 miliar dolar AS.

“Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor non-migas dari bulan Januari hingga Juli 2025 ini dengan andil sebesar 12,81 persen,” kata Pudji di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Baca Juga: BPS Ungkap Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025

Ia menjelaskan kenaikan ekspor non-migas didorong oleh minyak kelapa sawit, perhiasan dan barang berharga, logam bukan besi, kimia dasar organik berbasis hasil pertanian, serta mesin untuk keperluan khusus.

Secara tahunan, sektor pertanian dan industri pengolahan mencatat kenaikan, sedangkan pertambangan menurun.

Komoditas unggulan seperti besi dan baja, batu bara, serta crude palm oil (CPO) dan turunannya menyumbang 28,86 persen dari total ekspor non-migas. Nilai ekspor besi dan baja naik 10,29 persen, CPO dan produk turunannya melonjak 32,92 persen, sedangkan batu bara turun 21,74 persen.

“Peningkatan nilai ekspor non-migas utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang naik sebesar 21,98 persen dengan andil sebesar 16,42 persen,” ujar Pudji.

Baca Juga: BPS Mendadak Tunda Rilis Data Kemiskinan, Bank Dunia Sudah Tembak 194 Juta Orang

Dari sisi tujuan, ekspor non-migas ke Tiongkok tercatat 34,46 miliar dolar AS atau naik 8,09 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Hingga bulan Juli tahun 2025 ini, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 23,65 miliar dolar AS. Surplus ditopang oleh komoditas non-migas sebesar 34,06 miliar dolar AS, sementara migas masih defisit 10,41 miliar dolar AS,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: