- Home
- /
- Government
- /
- Government
Sri Mulyani Alokasikan Rp164,4 Triliun untuk Pangan Nasional, Ini Rinciannya!
Kredit Foto: Istimewa
Pemerintah mengalokasikan Rp164,4 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan fokus menyasar masyarakat desa sebagai penerima manfaat. Anggaran tersebut mencakup subsidi pupuk, pencetakan sawah, peningkatan infrastruktur pertanian, hingga penguatan stok beras nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, ketahanan pangan menjadi agenda prioritas dalam RAPBN 2025.
“Agenda prioritas pertama ketahanan pangan jumlah alokasi APBN Rp164,4 triliun, ini bisa antara lain ya tidak seluruhnya untuk 9,62 juta ton subsidi pupuk yang mencapai Rp46,9 triliun,” ujarnya dalam pemaparan RAPBN 2025, Selasa (2/9/2025).
Baca Juga: Sri Mulyani Kembali Yakinkan Masyarakat Tak akan Ada Kenaikan Tarif Pajak di 2026
Dari total anggaran, pemerintah menyiapkan Rp19,7 triliun untuk mencetak dan mengoptimalkan 550 ribu hektare lahan sawah. Selain itu, pembangunan jalan usaha tani sepanjang 103 kilometer turut menjadi program prioritas guna memperlancar distribusi hasil pertanian di desa.
Penguatan peran Perum Bulog juga menjadi bagian penting dari kebijakan ini. Pemerintah mengalokasikan Rp22,7 triliun agar Bulog dapat menjaga stok beras dan gabah sebanyak 3 juta ton, sekaligus memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan nasional.
“Dan ini semuanya yang menikmati adalah masyarakat di daerah, jadi semua daerah tentu saja yang sesuai dengan program-program ini,” tambah Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Kucurkan Dana Rp16 Triliun ke Himbara untuk Kopdes
Subsidi pupuk menjadi salah satu pos terbesar dengan porsi Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton. Kebijakan tersebut diharapkan mendukung produktivitas petani dalam menghadapi tantangan produksi, termasuk dampak perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas global.
Pemerintah menegaskan, serangkaian program ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis desa, meningkatkan ketersediaan pangan strategis, sekaligus memperbaiki rantai pasok dari hulu hingga hilir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement