Bank Belum Juga Turunkan Bunga Kredit, Bos BI Sampai Temui Bankir
Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Bank Indonesia (BI) menekan perbankan untuk segera menurunkan bunga kredit setelah suku bunga acuan atau BI Rate dipangkas menjadi 5 persen pada Agustus 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pihaknya telah bertemu sejumlah bankir guna mempercepat penyesuaian agar kebijakan moneter segera dirasakan dunia usaha dan masyarakat.
“Kami juga terus turunkan suku bunga, demikian juga kami melakukan diskusi dengan perbankan. Appetite untuk bank menyalurkan kredit itu masih tinggi,” kata Perry dalam Rapat Kerja Komite IV DPD bersama pemerintah, Selasa (2/9/2025).
Baca Juga: Kredit Melambat di Juli 2025, Bos BI Desak Bank Turunkan Bunga Kredit
Ia menjelaskan, permintaan kredit saat ini belum merata ke seluruh sektor. Pertumbuhan permintaan lebih banyak terjadi pada sektor berorientasi ekspor, sementara sektor domestik baru terlihat pada industri, transportasi, jasa, dan pertanian. “Kami terus melakukan langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan kredit lebih tinggi,” ujarnya.
Meski begitu, Perry mengingatkan proses transmisi kebijakan moneter ke suku bunga perbankan memerlukan waktu. Ia mencontohkan, penyesuaian suku bunga deposito biasanya baru terjadi sekitar tiga bulan setelah penurunan BI Rate, sedangkan bunga kredit bisa membutuhkan waktu hingga enam bulan.
“Karena bank-bank harus menghitung, itu masalahnya. Tapi arahnya dari perbankan positif bahwa ke depan suku bunga, baik deposito maupun kredit itu juga akan turun, tapi memang perlu waktu untuk ke sana,” kata Perry.
Baca Juga: Lagi! Bos BI Desak Bank Turunkan Bunga Kredit, Ekonomi Jadi Taruhan
BI memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2025 berada di kisaran 8–11 persen, kemudian meningkat menjadi 9–12 persen pada 2026. Perry menegaskan, BI akan terus mendorong perbankan agar lebih cepat menurunkan bunga kredit guna memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain kebijakan suku bunga, BI juga mempercepat pengembangan sistem pembayaran digital. Akselerasi ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan, memperkuat ekonomi inklusif, serta menjaga daya tahan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement