Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Tekankan Pentingnya Governance dan Pertahanan Siber di Industri Keuangan

OJK Tekankan Pentingnya Governance dan Pertahanan Siber di Industri Keuangan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya penguatan tata kelola dan ketahanan siber untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan. Langkah ini dipandang tidak hanya sebagai instrumen pengawasan, tetapi juga upaya memperkuat ketahanan nasional sekaligus membuka peluang pertumbuhan.

“Penguatan governance, risk, and compliance (GRC) di sektor jasa keuangan menjadi kunci bukan hanya untuk menjaga stabilitas, tetapi juga untuk membuka peluang pertumbuhan dan memperkuat ketahanan nasional,” kata Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2025, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga: Aset Keuangan Syariah Tumbuh 8% ke Rp2.972 Triliun, OJK Ungkap Pangsa Pasar Hanya 11,47%

Sophia menjelaskan, tata kelola yang baik berperan dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, termasuk dalam penguatan sistem pertahanan siber di industri jasa keuangan. “Pada akhirnya mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

OJK menilai tantangan digitalisasi sektor keuangan membuat kebutuhan perlindungan siber semakin mendesak. Untuk itu, OJK mendorong penguatan budaya integritas baik di internal lembaga maupun di industri jasa keuangan. Upaya ini ditempuh melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik sektor publik maupun swasta.

Baca Juga: OJK Larang Bank Sembarangan Blokir Rekening Dormant

Sebagai bagian dari agenda strategis, OJK menggelar Risk and Governance Summit (RGS) 2025. Forum tersebut menjadi sarana untuk menekankan kembali pentingnya penerapan tata kelola dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat.

“Dalam kerangka membangun budaya integritas di OJK dan sektor jasa keuangan, OJK terus menjalin sinergi dan kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Sophia.

OJK menegaskan tata kelola yang kuat dan pertahanan siber yang andal akan menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan industri jasa keuangan, terutama di tengah percepatan digitalisasi dan kompleksitas risiko global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: