Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengungkapkan penyebab langkanya stok beras premium di sejumlah retail modern di Jakarta.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok mengatakan, ada beberapa faktor yang memicu kondisi ini, salah satunya masih tingginya harga Gabah Kering Panen (GKP) yang mencapai di atas Rp7.000 per kilogram.
Selain itu, penurunan pasokan juga dipengaruhi oleh kebijakan Bulog yang saat ini masih berupaya memenuhi target stok beras untuk kebutuhan nasional.
“Kondisi tersebut berdampak pada berkurangnya distribusi beras premium ke retail modern, sehingga stok di pasaran menjadi terbatas,” ungkap Hasudungan, Senin (8/9).
Ia mengatakan, faktor lainnya adalah salah satu produsen beras premium, Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), yang belum dapat melakukan produksi karena masih dalam proses penyidikan pihak kepolisian.
“Meski demikian, distribusi untuk pasar tradisional tetap terjaga, sehingga masyarakat masih bisa mendapatkan beras premium dengan baik,” ujarnya.
Ia menyampaikan, untuk mengantisipasi kelangkaan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP menyalurkan beras premium bersubsidi dengan harga Rp30.000 per kantong isi lima kilogram.
Selain itu, distribusi beras medium SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) seharga Rp60.000 per kemasan 5 kilogram juga terus dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Pertanian dan Bulog.
"Langkah ini diharapkan dapat menjaga keterjangkauan harga sekaligus memastikan ketersediaan pangan pokok bagi masyarakat,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement