Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Subsidi Transportasi Umum Jadi Penyelamat di Tengah Ekonomi Sulit?

Subsidi Transportasi Umum Jadi Penyelamat di Tengah Ekonomi Sulit? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menekankan pentingnya transportasi umum dalam menekan kemiskinan dan menjaga daya beli masyarakat. Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua MTI Pusat, Djoko Setijowarno, menyayangkan berkurangnya alokasi anggaran untuk program buy the service (BTS).

“Anggaran stimulan skema buy the service (BTS) justru terus menyusut, membuat keberhasilan program ini diragukan. Setelah mencapai puncaknya di angka Rp582,98 miliar pada tahun 2023, alokasi anggaran terus menurun hingga direncanakan hanya sebesar Rp80 miliar di tahun 2026,” jelas Djoko, Sabtu (13/9/2025).

Baca Juga: Ongkos Transportasi Membengkak, MTI Desak Pemerintah Fokus ke Angkutan Umum

Menurut Djoko, ketersediaan angkutan umum bukan hanya soal kemacetan, melainkan erat kaitannya dengan isu kemiskinan. 

“Daerah-daerah miskin sering kali terisolasi karena sulitnya akses transportasi. Sangat disayangkan jika anggaran untuk transportasi umum harus dikorbankan demi mendukung program lain, seperti Program Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.

Ia menambahkan, minimnya transportasi umum dapat memicu masalah sosial.

“Di beberapa wilayah Jawa Tengah, misalnya, ketiadaan angkutan umum menyebabkan anak-anak putus sekolah. Fenomena ini tidak berhenti di situ; angka putus sekolah yang tinggi berkorelasi dengan peningkatan pernikahan dini, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan jumlah kelahiran bayi stunting,” ungkap Djoko.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya subsidi agar layanan transportasi terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

“Di tengah kesulitan ekonomi, melemahnya daya beli, dan tingginya pengangguran, program angkutan umum dengan tarif murah adalah penyelamat bagi masyarakat,” jelasnya.

Bagi Djoko, transportasi umum yang murah dan terjangkau berperan vital dalam pemerataan kesempatan. 

Baca Juga: PKS Minta Potongan Biaya Aplikasi Ojol Diturunkan 15 Persen, Beban Terlalu Besar

“Transportasi yang terjangkau dapat memberikan setiap orang bisa menikmati peluang, kebebasan, dan kebahagiaan. Itu kalau pemerintahnya becus dan peduli,” tegas Djoko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: