Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri LH Kerahkan 1.100 Relawan Bersihkan Sisa Banjir di Bali

Menteri LH Kerahkan 1.100 Relawan Bersihkan Sisa Banjir di Bali Kredit Foto: Jababeka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menggerakkan 1.100 orang lintas instansi untuk membersihkan sisa banjir besar di Bali, khususnya di kawasan pasar tradisional Denpasar.

“Sebanyak 1.100 orang melanjutkan upaya pembersihan yang sudah dilakukan beberapa hari terakhir. Mereka berasal dari Polri, TNI, warga, pelajar, LSM, ojek online, hingga komunitas pencak silat,” kata Hanif di Denpasar, Minggu.

Kegiatan dimulai sejak pukul 07.30 Wita di Pasar Kumbasari, Pasar Badung, dan sepanjang Jalan Sulawesi yang terdampak luapan Sungai Tukad Badung pada Rabu (10/9) dini hari.

Hanif menyebut hingga hari kelima bencana, sudah terkumpul 84 ton sampah, dan diperkirakan masih ada sekitar 210 ton sampah lagi yang tersisa. Karena statusnya darurat, Kementerian Lingkungan Hidup memberi izin Pemprov Bali membuang sampah banjir ke TPA Suwung dalam batas waktu satu bulan.

“Semua sampah selama paling lama sebulan harus diangkut ke TPA Suwung. Ini sampah darurat yang perlu diperlakukan secara benar,” ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Blusukan ke Gang Banjir Bali, Temui Warga hingga Sapa Anak-Anak

Usai ikut membersihkan lumpur di Pasar Kumbasari, Hanif menilai pembersihan akan memakan waktu beberapa hari. Hambatan masih datang dari tumpukan sampah yang menyumbat sungai dan drainase, serta potensi hujan yang diperkirakan masih turun di Bali.

Menurutnya, kondisi darurat ini jadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk lebih serius menangani sampah dari sumbernya. Ia menekankan pentingnya mitigasi bencana, terutama lewat pemulihan ekosistem.

“Bali butuh hampir 14 ribu hektare tutupan hutan di daerah aliran sungai yang menuju Denpasar dan Badung agar daya serap air kembali. Di hulu, saat ini hanya 3 persen yang berhutan. Pemda sedang menyiapkan desain penanaman pohon yang ditargetkan selesai dalam tiga tahun dengan melibatkan semua pihak,” jelasnya.

Hanif menegaskan langkah ini harus dibarengi pengendalian sampah di hilir dan perlindungan sempadan sungai. “Dengan kalibrasi hujan yang ekstrem, ini tidak boleh main-main,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: