Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Ekspor Konsentrat Tembaga Naik, Ditopang Permintaan Panel Surya hingga Kendaraan Listrik

Harga Ekspor Konsentrat Tembaga Naik, Ditopang Permintaan Panel Surya hingga Kendaraan Listrik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga patokan ekspor (HPE) konsentrat tembaga periode kedua September 2025 sebesar 4.745,52 dolar AS per Wet Metric Ton (WMT). Angka ini naik 2,29 persen dibandingkan periode pertama yang berada di level 4.639,10 dolar AS per WMT.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Tommy Andana, mengatakan kenaikan ini selaras dengan harga mineral tembaga yang meningkat 1,13 persen. Permintaan global yang melonjak, terutama dari industri energi terbarukan seperti panel surya, kendaraan listrik, hingga manufaktur perangkat elektronik, menjadi pendorong utama.

“Faktor pasokan yang terbatas karena gangguan produksi di beberapa tambang besar dunia serta fluktuasi nilai tukar juga memperkuat harga,” kata Tommy, Minggu (14/9).

Baca Juga: Kemendag Ungkap Hasil Pengawasan Distribusi MINYAKITA di Sulawesi Utara

Kenaikan juga terjadi pada logam ikutan. Emas (Au) naik 3,12 persen, sementara perak (Ag) naik 3,96 persen. Peningkatan ini tak lepas dari tingginya minat investor menjadikan logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Penetapan HPE konsentrat tembaga mengacu pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta harga internasional, yakni London Metal Exchange (LME) untuk tembaga, dan London Bullion Market Association (LBMA) untuk emas dan perak.

Tommy menambahkan, proses penetapan HPE dilakukan secara berkala, transparan, dan melibatkan koordinasi lintas kementerian, termasuk Kemenko Perekonomian, Kemendag, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Perindustrian.

“Sinergi ini penting agar kebijakan HPE benar-benar mencerminkan dinamika pasar global sekaligus menjaga iklim usaha tetap sehat dan kompetitif,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: