Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paket Stimulus untuk Gig Economy Diminta Lakukan Evaluasi Tiap Bulan

Paket Stimulus untuk Gig Economy Diminta Lakukan Evaluasi Tiap Bulan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dukungan penuh terhadap 17 program paket stimulus ekonomi pemerintah.

Anggota Komisi XI DPR Bertu Merlas, menegaskan paket stimulus tersebut harus tepat sasaran, terserap maksimal, serta diawasi secara berkelanjutan.

"PKB memberikan apresiasi terhadap kebijakan Presiden Prabowo dalam mengeluarkan paket stimulus ekonomi. Hal ini menunjukkan keseriusan Presiden meningkatkan perekonomian masyarakat hingga level terbawah. Penyerapan tenaga kerja bahkan masuk dalam program khusus yang diharapkan mampu menekan angka pengangguran terbuka,” kata Bertu di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Bertu menjelaskan, paket stimulus terdiri dari tiga kategori: delapan program akselerasi tahun 2025, empat program lanjutan 2026, serta lima program penyerapan tenaga kerja. Menurutnya, pengkategorian ini menegaskan prioritas sektor utama yang akan digarap pemerintah.

"Presiden juga berpihak pada masyarakat yang tidak berpenghasilan tetap seperti pengemudi ojek online, ojek pangkalan, kurir, dan sopir dengan memberikan bantuan iuran jaminan kecelakaan kerja selama enam bulan. Ini penting bagi mereka yang pekerjaannya berisiko namun minim perlindungan,” jelasnya.

PKB, lanjut Bertu, mendukung program ini sebagai bagian dari komitmen memperkuat ekonomi kerakyatan, membuka lapangan kerja baru, dan melindungi kelompok rentan.

"Kami percaya program ini akan meningkatkan daya beli, mengurangi pengangguran, sekaligus menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan rakyat kecil,” ujarnya.

Ia berharap paket stimulus menjangkau masyarakat tanpa hambatan lokasi maupun birokrasi. “Seluruh pihak harus memastikan bantuan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan,” tegasnya.

Bertu juga menekankan pentingnya evaluasi berkala dan transparan. “Evaluasi bulanan misalnya, untuk mengukur sejauh mana program perkotaan meningkatkan kualitas permukiman atau penyediaan ruang bagi gig economy. Indikatornya harus jelas dan terbuka,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: