Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Torehkan Prestasi Gemilang, Hengjaya Mineralindo Raih Tujuh Gelar di Ajang ENSIA 2025

Torehkan Prestasi Gemilang, Hengjaya Mineralindo Raih Tujuh Gelar di Ajang ENSIA 2025 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di panggung bergengsi Environmental and Social Innovation Awards (ENSIA) 2025, PT Hengjaya Mineralindo menjadi sorotan utama. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan membawa pulang tujuh penghargaan sekaligus, sebuah penegasan atas komitmen dan konsistensi mereka dalam mewujudkan praktik pertambangan nikel yang berkelanjutan di Indonesia.

Kemenangan ini bukan tanpa alasan. Tujuh piala tersebut menjadi representasi dari keberhasilan komprehensif Hengjaya Mineralindo di berbagai pilar keberlanjutan, mulai dari efisiensi energi dan air, pengurangan limbah B3 dan emisi, perlindungan keanekaragaman hayati, hingga inovasi sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Pencapaian ini sekaligus mematahkan stigma lama, membuktikan bahwa industri tambang modern bukan lagi sekadar soal keuntungan, melainkan tentang tanggung jawab besar. Dengan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam DNA operasionalnya, Hengjaya Mineralindo menunjukkan bahwa keseimbangan antara profit, manusia, dan planet adalah sebuah keniscayaan.

Baca Juga: Bahlil: Badan Industri Mineral Kunci Pengembangan Logam Tanah Jarang

Chief Financial Officer (CFO) PT Hengjaya Mineralindo, Vijayan G Nair, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi perusahaan yang dinilai baik dalam pengelolaan lingkungan dan sosial. 

“Penghargaan ini adalah sebuah kehormatan besar sekaligus motivasi bagi kami untuk terus melangkah maju. Keberhasilan meraih tujuh penghargaan ENSIA 2025 tidak hanya menjadi kebanggaan perusahaan, tetapi juga menjadi bukti bahwa komitmen kami terhadap keberlanjutan benar-benar diwujudkan dalam praktik nyata. Sebagai bagian dari industri strategis nasional, kami menyadari bahwa tanggung jawab kami bukan hanya menghasilkan nikel untuk mendukung transisi energi global, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah operasional kami sejalan dengan prinsip kelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial,” 

Ajang ENSIA 2025 sendiri diikuti oleh 178 perusahaan dengan total 690 paper inovasi yang terdaftar. Angka tersebut mencerminkan semakin tingginya kesadaran dunia usaha untuk menghadirkan solusi konkret terhadap tantangan lingkungan dan sosial. Dengan jumlah peserta dan karya inovasi yang begitu besar, setiap penghargaan yang diberikan menjadi representasi dari seleksi ketat dan penilaian mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan yang diraih perusahaan bukan sekadar simbolis, melainkan hasil dari kompetisi yang sangat kompetitif dan kredibel di tingkat nasional.

Prof. Juniati Gunawan, PhD sebagai juri sekaligus pakar keberlanjutan dari Trisakti Sustainability Center, Universitas Trisakti menyatakan bahwa dalam ajang ENSIA 2025, banyak inovasi lingkungan dan sosial yang dihadirkan sebagai inisiatif dari perjalanan panjang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

“Inisiatif-inisiatif perusahaan yang kami nilai menunjukkan bahwa dunia usaha saat ini mencoba menjawab tantangan zaman dengan cara yang kreatif, solutif, dan berdampak langsung bagi masyarakat dan ekosistem. Momen ini lebih dari sekadar penghargaan, namun apa yang kita lihat di ENSIA adalah lahirnya ide inovasi yang bisa menjadi inspirasi bersama untuk diterapkan, dan kegiatan inovasi yang telah dilakukan, yang berdampak pada perkuatan harmoni antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial,”

Melalui ENSIA 2025, Hengjaya Mineralindo menghadirkan dua program inovasi unggulan, yaitu di bidang lingkungan dan sosial. Pada bidang lingkungan, perusahaan mengusung program FUEL (Filter Upgrade for Engine Longevity). Inovasi ini bertujuan mengurangi timbulan limbah filter bekas dari aktivitas di area workshop. Melalui penambahan filter khusus, sistem mampu menyaring parameter penting seperti Cloud Point, Water Content, dan Total Acid Number yang berpotensi mempercepat penyumbatan pada filter kendaraan. Dengan demikian, performa mesin dapat terjaga secara optimal dalam jangka panjang sekaligus mendukung keberlanjutan operasi kendaraan.

Sementara itu, pada bidang sosial, perusahaan menghadirkan program Harmoni Makarti. Program ini salah satu kegiatannya berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui pengembangan budidaya jamur tiram secara berkelanjutan. Proses budidaya memanfaatkan air Reverse Osmosis (RO) daur ulang dengan sistem otomatisasi penyiraman, sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan. Perusahaan berharap inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan ekonomi rumah tangga dan kualitas lingkungan, tetapi juga mendorong perempuan menjadi agen perubahan dalam mewujudkan ketahanan pangan desa.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tunjuk Mendikti Saintek Kepala Badan Industri Mineral

Keberhasilan perusahaan sejak 2022 dalam pengharagaan ENSIA tentu tidak lepas dari upaya kolektif seluruh tim di lapangan yang senantiasa menghadirkan inovasi dan solusi nyata. Mining Sustainability Lead PT Hengjaya Mineralindo, Harry Cayono, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil dari kerja keras dan konsistensi dalam menjaga praktik pertambangan yang bertanggung jawab. 

“Di lapangan, kami terus berupaya mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan dampak lingkungan. Misalnya melalui program pengurangan emisi dan efisiensi energi yang terintegrasi dengan operasional harian, hingga upaya rehabilitasi lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati yang melibatkan masyarakat setempat dan mitra akademisi. Penghargaan ini membuktikan bahwa kerja keras semua pihak, mulai dari operator tambang hingga mitra komunitas, benar-benar memberikan hasil yang nyata,” 

ENSIA 2025 menjadi momentum penting bagi Hengjaya Mineralindo untuk terus memperkuat peranannya sebagai pelopor dalam praktik pertambangan berkelanjutan di Indonesia. Dengan menorehkan tujuh penghargaan sekaligus, perusahaan menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, melainkan bagian dari budaya kerja dan arah strategis jangka panjang. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: