Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), akan menurunkan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) dalam Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 16–17 September 2025.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyebutkan bahwa probabilitas The Fed memangkas bunga acuan mencapai lebih dari 90 persen.
“Kami memperkirakan dengan probabilitas melebihi 90 persen, suku bunga acuan The Fed atau Fed Funds Rate akan mulai turun besok,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Perry menambahkan, proyeksi penurunan FFR turut menjadi pertimbangan BI dalam keputusan memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2025.
Baca Juga: Ekonom Proyeksi BI Rate Turun, Sejalan dengan Stimulus Fiskal Pemerintah
Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah juga mendapat dukungan dari pergerakan indeks dolar AS (DXY) maupun indeks dolar terhadap mata uang Asia (ADXY) yang cenderung stabil bahkan melemah.“Dan juga kami melihat mata uang dolar terhadap mata uang dunia, DXY, maupun juga Asia, itu tentu saja jenderal stabil, bahkan ada kecenderungannya untuk melemah dan itu akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah,” tuturnya.
Sementara itu, Perry mengatakan bahwa perekonomian dunia masih dalam tren melambat akibat dampak penerapan tarif resiprokal AS dan ketidakpastian yang masih tinggi.
Menurutnya, berbagai indikator menunjukkan pertumbuhan ekonomi melambat di banyak negara, disertai disparitas antarwilayah.
Baca Juga: BI Ungkap Utang Luar Negeri Turun Jadi Rp7.097 Triliun per Juli 2025
Ia mengatakan, di AS keyakinan pelaku ekonomi menurun seiring implementasi kebijakan tarif yang berdampak pada melemahnya konsumsi rumah tangga dan naiknya tingkat pengangguran.
Selain itu, kinerja ekonomi Tiongkok juga melambat akibat menurunnya ekspor terutama ke AS sebagai dampak tarif resiprokal AS serta melemahnya permintaan domestik khususnya investasi.
“Ekonomi Eropa dan Jepang juga dalam tren menurun sejalan dengan tertekannya kinerja ekspor,” terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement