Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prospek Infrastruktur Menarik Tapi Perlu Kepastian Regulasi dan Kinerja Emiten

Prospek Infrastruktur Menarik Tapi Perlu Kepastian Regulasi dan Kinerja Emiten Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur PT Reliance Sekuritas Tbk, Reza Priyambada, menilai sektor infrastruktur masih menjadi salah satu motor penggerak pasar modal Indonesia. 

Namun, daya tarik sektor ini tidak hanya ditentukan oleh pertumbuhan industri semata, melainkan juga kinerja emiten, sentimen kebijakan, dan kepastian regulasi.

Menurut Reza, subsektor infrastruktur memiliki cakupan luas mulai dari jalan tol, pelabuhan, hingga energi baru terbarukan (EBT) dan telekomunikasi. 

Investor di pasar modal cenderung melihat seberapa besar pertumbuhan industri tersebut serta kemampuan perusahaan menangkap peluang, termasuk exposure terhadap proyek-proyek strategis seperti kawasan ekonomi khusus (KEK) maupun infrastruktur energi terbarukan.

Baca Juga: Multipolar Technology Hadirkan IBM Fusion untuk Transformasi Infrastruktur Data dan AI Perusahaan

“Peluang itu ada. Pertanyaannya, emiten mana yang bisa menangkap peluang itu dan mengubahnya menjadi peningkatan kinerja dan pendapatan. Itu yang dilihat investor sebelum memutuskan masuk,” jelas Reza di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (19/9/2025).

Meski begitu, ia menekankan pergerakan harga saham tidak selalu sejalan dengan fundamental perusahaan. Persepsi pasar, likuiditas, hingga sentimen kebijakan pemerintah kerap menjadi faktor penentu.

Sebagai contoh, penyerapan anggaran infrastruktur sempat melambat hingga April lalu, sebelum akhirnya realisasi kebijakan pemerintah kembali memicu optimisme pelaku pasar.

“Kadang fundamentalnya bagus, tapi harga saham tidak bergerak karena sentimen pasar yang kurang mendukung. Investor juga melihat kepastian hukum dan regulasi sebelum berani masuk lebih dalam,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenhub Dapat Rp28,48 Triliun, Infrastruktur Konektivitas Jadi Fokus Utama

Reza menambahkan, percepatan pembangunan infrastruktur membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, BUMN, dan swasta. Emiten di sektor energi, telekomunikasi, maupun konektivitas dapat mempercepat target pemerintah jika didukung regulasi jelas dan kepastian hukum.

“Pemerintah tidak bisa sendiri. Perusahaan-perusahaan yang sudah melantai di bursa justru bisa membantu mempercepat pengembangan infrastruktur, baik di energi baru terbarukan maupun konektivitas digital. Tapi semua itu butuh kepastian regulasi agar investor merasa nyaman,” tegasnya.

Ia menilai kepastian hukum dan kebijakan yang konsisten menjadi faktor kunci untuk menjembatani potensi infrastruktur industri dengan excitement pelaku pasar.

Dengan sinergi tersebut, sektor infrastruktur diyakini mampu terus menarik minat investor di pasar modal, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: