Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil: Impor BBM Kolaborasi Pertamina-Swasta Masuk 7 Hari Lagi

Bahlil: Impor BBM Kolaborasi Pertamina-Swasta Masuk 7 Hari Lagi Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) hasil kolaborasi antara Pertamina dan badan usaha swasta akan mulai masuk ke Indonesia paling lambat tujuh hari ke depan.

Skema ini disepakati usai rapat pemerintah dengan Pertamina dan pelaku usaha SPBU swasta di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

“Kalau ditanya mulai kapan ini berjalan, mulai hari ini sudah dibicarakan. Habis ini dilanjutkan dengan rapat teknis stoknya. Dan kemudian insya Allah paling lambat 7 hari barang sudah bisa masuk di Indonesia,” ujar Bahlil.

Baca Juga: Pemerintah Sepakati 4 Langkah Atasi Menipisnya Stok BBM Swasta

Ia menjelaskan, skema kolaborasi impor dilakukan menggunakan base fuel, yakni bahan bakar dengan kadar oktan murni tanpa campuran aditif. Bahan tersebut nantinya akan diolah dan dicampur sesuai kebutuhan masing-masing SPBU.

“Mereka setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina, syaratnya adalah harus berbasis base fuel, artinya belum bercampur-campur. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Ini juga sudah disetujui, ini solusi,” katanya.

Selain soal produk, pemerintah juga memastikan pengawasan kualitas melalui mekanisme survei bersama (joint survey) sebelum pengiriman. Sementara terkait harga, Bahlil menegaskan pembelian harus dilakukan secara transparan agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Baca Juga: BBM di SPBU Kebon Nanas Terbukti Aman, Pertamina Imbau Konsumen Lapor ke 135

Langkah pengaturan impor ini, menurut Kementerian ESDM, merupakan upaya menjaga stabilitas pasokan dalam negeri sekaligus mengurangi tekanan terhadap neraca perdagangan. Saat ini, stok BBM nasional dipastikan aman untuk 18 hingga 21 hari ke depan.

Pertamina Patra Niaga juga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34% atau sekitar 7,52 juta kiloliter, cukup untuk memenuhi tambahan kebutuhan SPBU swasta hingga akhir 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: