Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BUAH Perluas Basis Investor lewat Aksi Stock Split

BUAH Perluas Basis Investor lewat Aksi Stock Split Kredit Foto: PT Segar Kumala Indonesia Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) berencana melaksanakan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2 pada semester II-2025. 

Langkah tersebut bertujuan memperluas basis investor sekaligus meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.

Rencana itu diumumkan manajemen pada Selasa (23/9/2025). Dengan skema stock split, nilai nominal saham akan berubah dari Rp50 menjadi Rp25 per lembar. Imbasnya, jumlah saham yang beredar akan naik dua kali lipat, dari semula 1 miliar menjadi 2 miliar saham.

Baca Juga: Izin Investor, Segar Kumala (BUAH) Mau Stock Split dengan Rasio 1:2

Direktur Utama Segar Kumala, Renny Lauren, menegaskan bahwa kebijakan ini mencerminkan optimisme manajemen terhadap prospek bisnis perseroan. 

“Harga per saham yang lebih terjangkau diharapkan akan meningkatkan jumlah investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham perseroan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Pelaksanaan pemecahan saham masih menunggu persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 1 Oktober 2025. Setelah mendapatkan restu, emiten importir buah itu akan merealisasikan aksi korporasi tersebut pada paruh kedua tahun ini.

Renny menambahkan, stock split juga ditujukan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham melalui potensi apresiasi harga efek di pasar. 

Menurutnya, semakin terjangkaunya harga saham dapat mendorong partisipasi investor ritel, yang pada akhirnya mendukung penguatan struktur kepemilikan saham perseroan.

Di tengah rencana aksi korporasi, kinerja keuangan BUAH menunjukkan pertumbuhan signifikan. 

Hingga semester I-2025, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp1,43 triliun, naik 56 persen dibandingkan Rp922,58 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kontributor utama berasal dari penjualan buah-buahan senilai Rp1,41 triliun, sementara penjualan ayam beku mencapai Rp31,68 miliar.

“Di tengah tantangan daya beli masyarakat, BUAH masih tetap optimistis akan mencapai target kinerja 2025 seiring dengan strategi yang dilakukan perusahaan untuk terus meningkatkan laba,” ujar Renny.

Dengan latar belakang kinerja positif tersebut, manajemen berharap aksi stock split dapat memperkuat daya tarik saham BUAH sekaligus mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: