Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Lesu, China Berupaya Jaga Likuiditas Bank

Bursa Asia Lesu, China Berupaya Jaga Likuiditas Bank Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia berakhir dengan hasil yang variatif pada perdagangan di Kamis (25/9). Investor mencermati sinyal arah kebijakan moneter hingga kabar terbaru soal kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir Jumat (26/9), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa Korea Selatan anjlok signifikan dalam perdagangan kali ini:

  • Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,13% ke 26.484,68
  • CSI 300 (China): Naik 0,60% ke 4.593,49
  • Shanghai Composite (China): Turun 0,01% ke 3.853,30
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,27% ke 45.754,93
  • Topix (Jepang): Naik 0,47% ke 3.185,35
  • Kospi (Korea Selatan): Turun 0,03% ke 3.471,11
  • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,98% ke 852,48

Dari China, Bank Sentral China (PBOC) menyuntikkan dana kepada lembaga keuangan hingga total CN¥600 Miliar. Melalui Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) satu tahun, bank sentral berharap dapat menjaga likuiditas yang memadai dalam sistem perbankan dari Beijing.

Adapun secara luas, investor terus mempertimbangkan prospek suku bunga acuan dari Federal Reserve (The Fed). Ketua The Fed, Jerome Powell menyampaikan nada hati-hati, dan menekankan tantangan menyeimbangkan inflasi yang persisten dengan pasar tenaga kerja yang melambat.

Sementara itu, para pejabat bank sentral tetap terpecah soal arah kebijakan moneter dari AS. Beberapa memproyeksikan dua penurunan suku bunga tambahan tahun ini, sementara yang lain mendukung pendekatan yang lebih terukur dan beberapa menganjurkan pelonggaran yang lebih agresif.

Baca Juga: IHSG Ditutup Ambruk 1,06% ke 8.040, BUMI, EMAS dan CDIA Jadi Saham Terlaris

Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akhirnya secara resmi menurunkan tarif mobil untuk Uni Eropa. Ia memenuhi janjinya terkait perjanjian perdagangan dari Brussel-Washington di Juli 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: