Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TOTL Bidik Konstruksi Telekomunikasi, Energi, hingga Olahraga

TOTL Bidik Konstruksi Telekomunikasi, Energi, hingga Olahraga Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) berencana memperluas cakupan bisnis melalui penambahan 10 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Rencana tersebut akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 3 November 2025.

Manajemen menyampaikan langkah ini dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/9/2025). 

“Langkah ini bertujuan untuk memperjelas batasan kegiatan usaha, memungkinkan pengumpulan data statistik yang lebih akurat, dan memastikan bahwa kerangka perizinan serta regulasi sejalan dengan praktik industri terbaik saat ini,” tulis Manajemen TOTL.

Baca Juga: RBMS Perluas Bisnis Hotel, Target Beroperasi 2028

Adapun daftar KBLI baru yang akan ditambahkan mencakup konstruksi sentral telekomunikasi (KBLI 42206), prasarana sumber daya air (42911), pelabuhan bukan perikanan (42912), bangunan sipil minyak dan gas bumi (42915), pertambangan (42916), panas bumi (42917), fasilitas olahraga (42918), bangunan sipil lainnya (42919), fasilitas pengolahan produk kimia, petrokimia, farmasi, dan industri lainnya (42923), serta konstruksi khusus bangunan sipil lainnya (42929).

TOTL menilai, penambahan usaha tersebut menjadi kebutuhan mendesak karena klasifikasi yang berlaku saat ini masih mengelompokkan kegiatan modern ke dalam kategori umum. Hal ini dinilai tidak mencerminkan risiko, kompetensi teknis, maupun kompleksitas perizinan yang dibutuhkan.

Perusahaan juga menekankan bahwa perkembangan teknologi telah mendorong spesialisasi yang lebih dalam pada sektor konstruksi. Penerapan Building Information Modeling (BIM), konstruksi modular atau pracetak, serta fokus pada green construction membuat proyek kini bergantung pada teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: RUPSLB Vale Indonesia (INCO) Tunjuk Slamet Sugiharto sebagai Direktur

“KBLI yang berlaku saat ini cenderung mengelompokkan kegiatan-kegiatan canggih dan terspesialisasi ke dalam kategori umum, sehingga tidak merefleksikan tingkat risiko, kompetensi teknis, dan kompleksitas perizinan yang sebenarnya dibutuhkan oleh sub-sektor baru ini,” jelas manajemen.

TOTL menambahkan, proyek-proyek spesifik seperti instalasi infrastruktur energi terbarukan skala besar atau manajemen proyek berbasis AI memerlukan klasifikasi yang lebih tepat. Tanpa kode usaha yang relevan, perusahaan konstruksi kesulitan memperoleh sertifikasi maupun memenuhi persyaratan tender yang membutuhkan spesifikasi usaha terperinci.

Melalui penambahan KBLI baru, TOTL berharap dapat menyesuaikan diri dengan dinamika pasar global sekaligus mendukung program pembangunan berskala besar, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Perusahaan menyatakan bahwa sektor konstruksi akan tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, sehingga penguatan kerangka regulasi dan spesialisasi usaha diperlukan untuk menjaga daya saing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: