Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Mayoritas Bursa Asia anjlok signifikan pada perdagangan di Jumat (26/9). Investor mencermati data ekonomi terbaru hingga soal kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir Senin (29/9), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa Korea Selatan anjlok signifikan dalam perdagangan kali ini:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 1,35% ke 26.128,20
- CSI 300 (China): Turun 0,95% ke 4.550,05
- Shanghai Composite (China): Turun 0,65% ke 3.828,11
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,87% ke 45.354,99
- Topix (Jepang): Naik 0,05% ke 3.187,02
- Kospi (Korea Selatan): Turun 2,45% ke 3.386,05
- Kosdaq (Korea Selatan): Turun 2,03% ke 835,19
Secara keseluruhan, investor menyoroti kabar terkait dengan tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia baru-baru ini mengumumkan tarif untuk obat bermerek hingga 100%.
Adapun Trum juga memberlakukan tarif baru untuk truk berat hingga 25%. Selain itu, ia juga menerapkan tarif untuk produk kabinet hingga 50%. Semua tarif itu akan berlaku di 1 Oktober.
Kekhawatiran pasar diperparah oleh kombinasi faktor kebijakan dan data ekonomi. Data ekonomi yang kuat, termasuk pesanan barang tahan lama dan revisi naik pertumbuhan pendapatan domestik bturo, meredupkan harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Dari China, Bank Sentral China (PBOC) menyatakan akan meningkatkan penyesuaian kebijakan moneter serta memperkuat koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal guna mendukung pertumbuhan ekonomi menyusul lingkungan eksternal yang kompleks dan berat.
Pihaknya menegaskan bahwa meskipun ekonomi menunjukkan kemajuan yang stabil, negara tersebut sedang menghadapi tantangan yang semakin besar, termasuk peningkatan hambatan perdagangan.
PBOC juga menyoroti bahwa momentum ekonomi global sedang melemah, kinerja negara-negara besar menunjukkan perbedaan signifikan, dan ketidakpastian masih menyelimuti tren inflasi serta penyesuaian kebijakan moneter di tingkat global.
Baca Juga: Ini Strategi Terbaru Bank Sentral China Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Analis juga memperkirakan volatilitas pasar akan berlanjut dalam waktu dekat, seiring penutupan kuartal dan libur panjang dari Golden Week di China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement