Kredit Foto: Istimewa
Harga emas naik pada perdagangan di Selasa (30/9). Kenaikan tersebut didorong oleh kekhawatiran atas potensi penutupan pemerintahan dan data tenaga kerja yang lemah di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Rabu (1/10), Harga spot emas menguat 0,3% menjadi US$3.843,43. Sedangkan emas berjangka ditutup naik 0,5% menjadi US$3.873,20. Adapun perak spot turun 1,1% menjadi US$46,42, platinum melemah 2,7% menjadi US$1.576,75, dan palladium turun 1,5% menjadi US$1.249,37.
Baca Juga: Industri Logam Dasar Terus Tunjukkan Kinerja Positif
“Emas kembali menunjukkan ketahanan yang luar biasa, mampu pulih dari pelemahan awal setelah data yang tidak mengesankan, yang tidak akan menghalangi pemangkasan suku bunga bulan depan,” kata Analis Logam Independen, Tai Wong.
“Potensi penutupan sebagian pemerintah menambah ketidakpastian dan memperkuat seruan untuk membeli emas,” tambahnya.
JOLTs AS menunjukkan lowongan pekerjaan hanya naik tipis pada Agustus. Sementara perekrutan menurun dalam negara tersebut, hal itu menandakan kondisi pasar tenaga kerja yang melemah dan memberi ruang bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga bulan depan.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menguat di tengah ketidakpastian dan lingkungan suku bunga rendah.
AS juga bersiap menghadapi potensi penutupan pemerintahan karena kongres masih belum sepakat dan diperkirakan tidak mencapai kesepakatan sebelum tenggat pendanaan tengah malam.
Baca Juga: Bursa Eropa Naik Tipis, Pasar Cermati Potensi Shutdown Pemerintah AS
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mengatakan badan statistiknya akan menghentikan publikasi data jika terjadi shutdown parsial di Negeri Paman Sam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement