Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Volume Perdagangan Derivatif Bitcoin Tembus US$100 Miliar Sehari

Volume Perdagangan Derivatif Bitcoin Tembus US$100 Miliar Sehari Kredit Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Volume perdagangan derivatif Bitcoin mencatat lonjakan signifikan di awal kuartal keempat 2025. Data Coinglass menunjukkan transaksi berjangka BTC hampir mencapai US$100 miliar dalam satu hari, naik lebih dari 18% dibandingkan periode sebelumnya. Lonjakan ini menambah keyakinan pasar bahwa momentum bullish Bitcoin akan berlanjut hingga akhir tahun.

Kenaikan aktivitas perdagangan juga didorong langkah institusi besar. BlackRock diketahui mentransfer Bitcoin senilai lebih dari US$130 juta ke Coinbase, yang ditafsirkan analis sebagai akumulasi untuk memperkuat produk ETF kripto mereka. Aksi ini semakin mempertegas dominasi investor institusional sebagai pendorong reli aset digital.

Historisnya, kuartal keempat selalu menjadi periode paling kuat bagi Bitcoin. Sejak 2015, rata-rata kenaikan harga pada periode ini mencapai hampir 58%, jauh lebih tinggi dibanding kuartal lainnya. Bitcoin sendiri baru saja menembus level US$118.000 (Rp1,95 miliar) pekan ini setelah data tenaga kerja AS menunjukkan pelemahan tajam, memperbesar peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Oktober dan Desember.

Baca Juga: Pemerintahan Amerika Shutdown, Harga Bitcoin Menguat Dekati US$118.000

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menilai kombinasi faktor teknikal, fundamental, dan musiman menempatkan Bitcoin dalam posisi positif. “Data tenaga kerja yang lemah memperbesar peluang pemangkasan suku bunga The Fed, dan itu menjadi katalis utama lonjakan harga Bitcoin. Selama BTC mampu bertahan di atas US$118.000, target ke US$122.000 hingga US$137.000 realistis dicapai dalam waktu dekat,” jelas Fyqieh dikutip dari keterangan resmi, Kamis (2/10/2025).

Fyqieh menambahkan, pola musiman menjadi variabel penting. “Sejarah menunjukkan bahwa ketika September ditutup positif, kuartal keempat hampir selalu diikuti reli besar. Jika pola itu berulang, Bitcoin bisa mendekati US$150.000 sebelum akhir tahun, terutama dengan dukungan arus dana institusional,” ujarnya.

Baca Juga: Dipimpin Emas, Logam Mulia Ungguli Bitcoin di 2025

Selain faktor makroekonomi, optimisme juga datang dari sisi teknikal. Level kunci yang kini diperhatikan pasar adalah US$122.000 sebagai ujian pertama, lalu US$137.000 sebagai target lanjutan. Jika momentum tetap terjaga, pintu menuju US$150.000 (Rp2,49 miliar) di akhir 2025 dinilai terbuka lebar.

Dengan kombinasi pelemahan data ekonomi AS, ekspektasi pemangkasan suku bunga, pola historis bullish, dan arus masuk dana institusional, Bitcoin memasuki kuartal terakhir 2025 dengan fondasi yang sangat kuat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: