Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KB Bank Bangun Fondasi Bisnis Kuat Lewat Lima Pilar Strategi

KB Bank Bangun Fondasi Bisnis Kuat Lewat Lima Pilar Strategi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank menyiapkan lima pilar strategi utama untuk memperkuat fondasi bisnis dan menekan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) agar pertumbuhan ke depan lebih berkelanjutan. Strategi tersebut disampaikan Direktur Utama KB Bank, Kunardy Darma Lie, dalam agenda internal perseroan yang membahas arah kebijakan transformasi manajemen pasca RUPSLB.

Kunardy menjelaskan, pilar pertama berfokus pada business stabilization for growth, yaitu menstabilkan sekaligus meningkatkan pertumbuhan bisnis agar berkelanjutan. Fokus utama diarahkan pada pengembangan segmen wholesale banking, meliputi corporate, middle market, dan SME banking.

"Corporate banking dari sisi large corporation, middle, dan juga SME. Dan yang paling penting ke depan adalah, yang kita kalau melihat di masa lampau, apa yang menjadi beban bank ini adalah NPL yang masih lumayan tinggi. Sudah banyak kemajuan dari sisi NPL itu, tapi ke depan kita mau banyak loan yang berkualitas. Jadi, NPL harus kita tekan seminimal mungkin. Itu strategi kita, dari sisi pilar pertama," ujar Direktur Utama KB Bank, Kunardy Darma Lie dalam RUPSLB KB Bank, Senin (6/10/2025).

Baca Juga: Transaksi Kartu Debit Terus Tumbuh, KB Bank Raih 'The Most Transaction Growth Issuer' dari ATM Bersama Award 2025

Dalam struktur manajemen yang baru, Widodo Suryadi ditunjuk sebagai Direktur Wholesale Banking, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang Robby Mondong. Sementara Robby kini akan fokus pada segmen ritel, sehingga dua lini bisnis tersebut dapat berjalan seimbang.

Pilar kedua mencakup credit, governance, and cost control. Menurut Kunardy, KB Bank akan memperketat proses client onboarding dan manajemen risiko kredit untuk memastikan penyaluran pembiayaan lebih prudent. Selain itu, pengendalian biaya operasional akan ditingkatkan agar bank lebih efisien dan produktif.

"Dan juga yang sangat penting di jaman perbantuan sekarang ini adalah control dan governance. Dimana kita harus memperkuat lini control dan governance tersebut. Itu pilar kedua," jelas Kurnady.

"Kita terus melihat, mengkaji bagaimana kita membuat bank ini lebih agile, lebih efisien. Dari sisi productivity, dari sisi cost, dan sebagainya," tambahnya lagi.

Pilar ketiga menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor penyeimbang utama. Kunardy menekankan pentingnya memiliki SDM berkualitas dan sinergis melalui pelatihan berkelanjutan, program pengembangan talenta, serta kebijakan retensi dan kompensasi yang tepat.

"Banking itu is all about people. Jadi kita harus mempunyai human resources yang baik, yang berkualitas, dan juga mempunyai sinergi yang baik dalam melakukan bisnis ke depan," jelasnya lagi.

Sementara pilar keempat difokuskan pada penguatan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk OJK, Bank Indonesia, dan investor. Hubungan yang baik dengan regulator disebut menjadi kunci stabilitas dan keberlanjutan operasional bank.

Baca Juga: KB Bank Umumkan Susunan Direksi Baru, Widodo Suryadi Resmi Bergabung

Terakhir, pilar kelima menyoroti penguatan branding. KB Bank berkomitmen meningkatkan kesadaran publik terhadap identitas dan posisi merek, dengan dukungan penuh dari KB Kookmin Bank dan KB Financial Group di Korea Selatan yang merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar di negara tersebut.

"Branding kita seperti apa? Kalau mungkin sekarang dan juga nanti saya minta bantuan dengan teman-teman, branding KB, KB Bank ini ya kita masih merintis. Walaupun di Korea KB Bank itu sangat besar dan sangat dikenal. Di Indonesia kita terus masih ingin mengembangkan branding supaya masyarakat juga lebih aware, lebih tahu mengenai siapa KB Bank ini. Kita adalah bank yang mendapatkan dukungan penuh dari KB Kookmin Bank di Korea, yang dimana itu adalah merupakan bank dan juga tidak hanya bank, itu adalah KB Financial Group. Di Korea Selatan itu yang terbesar," jelas Kurnady.

Melalui pilar-pilar tersebut, KB Bank menegaskan komitmen memperkuat struktur bisnis, menekan risiko kredit, dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah proses transformasi manajemen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: