Lapor Masalah Pulang Bawa Solusi, Warga Jabar Padati Bale Panaggeuhan di Gedung Sate
Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Ratusan warga dari berbagai daerah di Jawa Barat memadati hari pertama dibukanya Bale Pananggeuhan, pos layanan pengaduan warga yang berlokasi di area Gedung Sate. Dari pagi hingga siang, antrean warga tampak mengular di depan bangunan yang berada di sisi Masjid Pemprov Jabar itu.
Bale Pananggeuhan merupakan inovasi baru Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang digagas Gubernur Dedi Mulyadi sebagai one stop service pengaduan publik. Dikelola oleh Setda Pemprov Jabar, tempat ini membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan mencari solusi atas persoalan di bidang kesehatan, pendidikan, dan bantuan hukum.
Layanan ini buka setiap hari kerja, Senin hingga Jumat, pukul 08.00–16.00 WIB, dengan sistem antrean digital dan proses penerimaan laporan yang cepat—rata-rata kurang dari 15 menit. Warga cukup membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk diverifikasi oleh petugas.
Salah satu warga Bandung Barat, Andri dan Yanti, datang ke Bale Pananggeuhan untuk mengadukan kasus kecelakaan di Tol KM 13,5 Moh Toha yang menewaskan saudara mereka.
“Kami berharap lewat pengaduan ini, masalah cepat selesai. Sampai sekarang pihak penabrak belum bertanggung jawab,” ujar Andri, Senin (6/10/2025).
Kisah berbeda datang dari Ai Rosita (55), warga Batununggal, Kota Bandung. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengaku datang untuk meminta bantuan pendidikan bagi anaknya.
Baca Juga: Bandung dan Cirebon Sumbang 6% Penjualan Nasional, Suzuki Catat Lebih dari 2.200 Unit di Jawa Barat
“Biaya hidup sekarang berat, apalagi saya janda. Saya cuma ingin anak saya bisa terus sekolah dan punya masa depan,” ungkapnya.
Meski datang dengan keluhan, Ai mengaku pelayanan Bale Pananggeuhan cepat dan ramah. “Kurang dari 15 menit sudah dapat surat tanda terima. Petugasnya baik, enggak ribet,” katanya.
Analis Kebijakan Utama Biro Adpim Setda Provinsi Jabar, Iip Hidajat, mengatakan konsep ini memang dirancang untuk menghapus kesan kaku dalam pelayanan publik.
“Bale Pananggeuhan bukan sekadar tempat mengadu, tapi ruang yang hidup bagi warga Jabar. Di sini masyarakat datang bukan untuk mengeluh, melainkan mencari solusi,” ujarnya.
Ia menegaskan, seluruh ASN di lingkungan Gedung Sate diminta melayani warga dengan cepat dan tanpa birokrasi berbelit.
“Pak Gubernur Dedi Mulyadi selalu bilang: kalau rakyat datang dengan harapan, jangan disambut dengan formulir. Sambut dengan senyum dan kerja cepat. Karena Pak KDM lari, ya kita juga harus lari,” katanya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Bangun Solidaritas ASN: Dari Posko Pengaduan hingga Donasi untuk Warga Jabar
Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat ratusan aduan sudah masuk. Mayoritas terkait pendidikan, bantuan sosial, dan permasalahan hukum. Semua laporan langsung didisposisikan ke instansi terkait dengan target penyelesaian secepat mungkin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement