Kredit Foto: Reuters/Mohamed Azakir
Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan terdapat peluang besar kerja sama berbagai subesektor ekonomi kreatif seperti kuliner hingga fesyen dengan Arab Saudi.
Hal tersebut mengingat umat muslim Indonesia yang sering menunaikan ibadah haji dan umrah serta masyarakat Arab Saudi yang juga suka menikmati kuliner halal di Indonesia saat berwisata.
Baca Juga: Bandara Bali Utara Siap Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru, Begini Kata Kemenhub!
Ini disampaikan Menteri Ekraf saat menghadiri jamuan makan malam bersama di kediaman Duta Besar Arab Saudi, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Kami melihat peluang besar untuk kolaborasi ke depan dalam penyediaan kuliner halal, kriya, dan fesyen modest asal Indonesia. Apalagi besarnya jumlah jamaah haji dan umrah bisa mencapai hingga 36 juta orang per tahun. Oleh karena itu, kami selalu menantikan pengembangan kolaborasi kreatif yang lebih baik ke depan,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (6/10).
Dalam kerangka Vision 2030, ekonomi kreatif Arab Saudi diposisikan sebagai pilar penting diversifikasi. Arab Saudi menargetkan sektor budaya dan kreatif menyumbang hingga 3 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional sekaligus membuka ratusan ribu lapangan kerja baru.
Kondisi ini selaras dengan target Kementerian Ekonomi Kreatif pada 4 hal yang meliputi kontribusi terhadap PDB, nilai ekspor, jumlah tenaga kerja, dan investasi di sektor ekonomi kreatif menuju Indonesia Emas 2045.
“Indonesia merupakan rumah bagi 17 subsektor ekonomi kreatif yang tiap subsektornya menyimpan potensi kolaborasi yang sangat besar dengan Arab Saudi. Kondisi ini sejalan dengan Visi Saudi Arabia 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045 yang dapat disejajarkan saling menguntungkan, yang mana ekonomi kreatif dapat dimanfaatkan sebagai katalis pertumbuhan,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menekankan hubungan bilateral bisa membentuk model ekonomi, pengembangan teknologi, dan perluasan bisnis potensial untuk masa mendatang.
Ia menyebut seni, desain, fesyen, kuliner halal, dan kerajinan menjadi subsektor yang mampu diprioritaskan untuk memperkuat identitas nasional dan meningkatkan daya saing global.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, HE. Faisal Abdullah H. Amodi, menyambut positif kehadiran Menteri Ekraf Teuku Riefky untuk saling mendukung dan mewujudkan kolaborasi yang lebih konkret dalam bidang ekonomi kreatif.
“Seperti yang kita tahu bahwa Arab Saudi dan Indonesia merupakan negara Islam. Kami meyakini hal-hal baik yang dilakukan akan membuat kesepakatan baru dan kolaborasi nyata sehingga kedua negara bisa saling terhubung untuk merealisasikan visinya,” ungkap Faisal Abdullah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement