Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa Akan Pangkas Kuota Bebas Cukai dan Naikkan Tarif Baja Jadi 50%

Uni Eropa Akan Pangkas Kuota Bebas Cukai dan Naikkan Tarif Baja Jadi 50% Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Eropa terus mendorong usulan pemangkasan kuota impor baja bebas tarif dan kenaikan tarif untuk impor yang melebihi kuota hingga 50%. Hal tersebut dilakukan guna menjaga keberlanjutan industri baja di Uni Eropa.

Dilansir Rabu (8/10), Komisi Eropa menyoroti bagaimana industri baja lokal tengah tertekan oleh lonjakan impor hingga tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Pihaknya ingin menaikkan tingkat operasional industri baja lokal menjadi 80%.

Baca Juga: RI Menang Sengketa Baja Nirkarat di WTO, Indonesia Desak Uni Eropa Hormati Putusan

Industri baja kawasan euro sendiri saat ini dilindungi oleh safeguard yang membatasi impor dua puluh enam jenis baja, dengan tarif dua puluh lima peresen untuk volume yang melebihi kuota. Namun, kuota tersebut terus meningkat tiap tahun meski permintaan melemah, dan sistem perlindungan ini akan berakhir pada pertengahan dari 2026.

Komisi Eropa kini mengusulkan kuota impor bebas tarif pertahunnya sebesar 18,3 Juta Ton. Angka tersebut hampir setengah dari kuota 2024. Selain itu, pihaknya juga berencana melipatgandakan tarif baja yang berada dalam luar kuota menjadi 50%.

Komisi Eropa menyatakan bahwa volume kuota baru akan setara dengan tingkat impor pada 2013. Kebijakan ini sendiri perlu disetujui oleh pemerintah negara anggota blok dan Parlemen Eropa. Ia juga akan mewajibkan importir menunjukkan bukti asal baja. Uni Eropa juga perlu bernegosiasi dengan mitra dagangnya demi melancarkan rencana tersebut.

Baca Juga: Krakatau Steel Terdesak Modal Kerja di Tengah Serbuan Baja Impor

Adapun Uni Eropa juga berharap negara-negara mitra yang memiliki pandangan serupa akan bekerja sama untuk mengatasi masalah kapasitas berlebih global, termasuk dengan melindungi produksi domestik dari kompetisi baja asal China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: