Kredit Foto: Istimewa
Harga minyak global bergerak stabil pada perdagangan di Selasa (7/10). Investor tengah menimbang kenaikan produksi moderat dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+)
Dilansir dari Reuters, Rabu (8/10), Brent Crude ditutup turun tipis 0,03% menjadi US$65,45. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,06% menjadi US$61,73.
Baca Juga: Dirjen Migas: Etanol di BBM Itu Ibarat Pisang Goreng Tambah Garam
OPEC+ memutuskan meningkatkan produksi kolektif sebesar 137.000 barel per hari mulai November. Angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi pasar untuk kenaikan yang lebih agresif.
Keputusan tersebut menunjukkan sikap hati-hati kelompok produsen minyak itu di tengah proyeksi surplus pasokan global pada Kuartal IV 2025.
“Sentimen pasar tetap lesu. Arab Saudi memilih untuk mempertahankan harga jual resmi minyak mentah andalannya ke Asia. Hal itu bertentangan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan,” kata Analis StoneX, Alex Hodes.
Dari India, konsumsi bahan bakar secara tahunan naik 7% di September 2025.
Dari Amerika Serikat (AS), produksi minyak diperkirakan mencapai rekor 13,53 juta barel per hari tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya 13,44 juta barel per hari.
Dari China, negara itu mempercepat pembangunan fasilitas cadangan minyak sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan stok energi nasional, menurut data publik, pelaku pasar, dan analis industri.
Baca Juga: Anak Buah Rosan: Kelangkaan BBM Swasta Pengaruhi Iklim Investasi
JPMorgan mencatat bahwa persediaan minyak global, termasuk yang disimpan di laut, meningkat setiap pekan sepanjang bulan lalu, menambah 123 juta barel selama bulan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement