Kredit Foto: InJourney
Transisi pariwisata hijau (green tourism) di Indonesia merupakan hal penting di tengah tren pasar global yang semakin sadar lingkungan serta perubahan perilaku wisatawan.
Sehingga Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mempublikasikan kajian mengenai penguatan implementasi pariwisata hijau di Indonesia berupa publikasi ilmiah Tourism Snapshot Vol. 1 No. 2 Tahun 2025.
Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian Global, Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Solid dan Terjaga
Pada edisi kali ini, Tourism Snapshot mengangkat tema “Green Jobs, Green Skills, and Green Quality: Mendorong Transisi Hijau Sektor Pariwisata". Edisi terbaru ini berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Green Jobs, Green Skills, dan Green Quality.
Green jobs sendiri mengkaji mengenai peluang dan proyeksi tenaga kerja pariwisata yang ramah lingkungan. Sedangkan Green Skills membahas kesiapan kurikulum, pelatihan, dan kompetensi sumber daya manusia untuk mendukung ekonomi hijau. Sementara Green Quality membahas jaminan mutu dan sertifikasi SDM pariwisata sesuai standar keberlanjutan.
"Adaptasi ini diperlukan agar pariwisata Indonesia tetap berdaya saing sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Komitmen tersebut sejalan dengan visi mitra pembangunan internasional yang memandang transisi hijau sebagai suatu keniscayaan," kata Asisten Deputi Manajemen Strategis Kemenpar I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Rabu (8/10).
International Labour Organization (ILO) menegaskan bahwa transisi ini akan menciptakan pekerjaan hijau (green jobs) yang bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan keselarasan antara pemerintah dan mitra pembangunan.
"Kunci keberhasilan transisi ini terletak pada penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dengan jaminan kualitas terstandar. Guna menjawab kebutuhan industri pariwisata masa depan," katanya.
Untuk mencapai terciptanya green jobs yang mendukung pengembangan pariwisata hijau di Indonesia, Dewi menuturkan pihak industri dan lembaga pendidikan pariwisata secara bertahap perlu mengadopsi praktik keberlanjutan dan menciptakan kebutuhan akan keterampilan ramah lingkungan (green skills). Sebab, penyerapan tenaga kerja dalam konteks transisi menuju pariwisata hijau menjanjikan potensi ekonomi yang positif terhadap kesejahteraan tenaga kerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement