Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Didukung Ketidakpastian Global

Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Didukung Ketidakpastian Global Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas dunia melesat ke rekor baru pada perdagangan di Rabu (8/10). Ia melanjutkan reli yang dipicu oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Kamis (9/10), harga spot gold naik 1,7% menjadi US$4.050,24. Sementara emas berjangka ditutup naik 1,7% ke US$4.070,5.

Baca Juga: Bahlil Sebut Logam Tanah Jawab Ada di Tiga Wilayah Ini

Logam mulia lainnya ikut menguat, dengan perak naik 3,2% menjadi US$49,39, platinum naik 3% menjadi US$1.666,47, dan palladium melonjak 8,4% menjadi US$1.449,69.

“Kekuatan emas mencerminkan latar belakang makroekonomi dan geopolitik yang sangat positif bagi aset safe haven, ditambah kekhawatiran atas kinerja aset lindung nilai tradisional lainnya,” kata Direktur Emas dan Perak Metals Focus, Matthew Piggott.

Emas yang secara tradisional dipandang sebagai penyimpan nilai pada masa ketidakstabilan menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun ini, melampaui kenaikan pasar saham global, bitcoin, dan mengungguli pelemahan dolar maupun penurunan harga minyak mentah.

Reli emas dan logam mulia lainnya didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi global, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, arus masuk ke investasi spot, serta pelemahan dolar.

“Dengan faktor-faktor ini yang diperkirakan berlanjut hingga tahun depan, kami tidak melihat adanya katalis yang dapat menekan harga emas secara signifikan. Kami memperkirakan emas akan terus naik sepanjang tahun dan berpotensi menembus US$5.000 per ons,” ungkap Piggott.

Kenaikan harga emas juga dipicu oleh penutupan pemerintahan yang memasuki hari kedelapan di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menunda rilis data ekonomi penting dan memaksa investor mengandalkan sumber non-pemerintah untuk menilai waktu dan besaran pemangkasan suku bunga dari The Fed.

Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga dua puluh lima basis poin pada pertemuan bank sentral mendatang, dengan langkah serupa diperkirakan menyusul pada Desember.

Baca Juga: Industri Logam Dasar Terus Tunjukkan Kinerja Positif

Permintaan emas juga diperkuat oleh krisis global serta gejolak politik, yang menambah dorongan bagi investor untuk mencari perlindungan di aset logam mulia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: