Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan di Jumat (10/10). Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif terhadap China. Hal tersebut memicu kembali kekhawatiran tentang dampak perang dagang terhadap ekonomi dari AS.
Dilansir dari Reuters, Senin (13/10), Indeks Dolar (DXY) terakhir turun 0,4% menjadi 98,99. Ia kembali dilanda kekhawatiran besar soal ketidakpastian dari Trump.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata, Trump Ngaku akan Hadir
Trump mengatakan ia mungkin membatalkan pertemuan yang telah dijadwalkan dengan Presiden China Xi Jinping. Beijing menurutnya telah berupaya menyandera ekonomi global dengan memperluas pengendalian ekspor mineral tanah jarang secara drastis.
“Pada akhirnya, hal ini menciptakan banyak sentimen negatif bagi ekonomi AS,” kata Direktur Perdagangan Monex, Juan Perez.
“Apakah China benar-benar harus bersikap lebih retaliatif agar mitranya mau bernegosiasi lebih baik? Ini menimbulkan banyak keraguan," tambah Perez.
Adapun investor juga memantau perkembangan penutupan pemerintahan dari AS. Hal tersebut karena penutupan telah menunda rilis sejumlah data ekonomi penting yang akan menjadi acuan kebijakan dari Federal Reserve (The Fed).
Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengatakan akan merilis laporan inflasi konsumen untuk bulan lalu pada 24 Oktober. Hal tersebut dilakukanguna membantu Administrasi Jaminan Sosial (SSA) menentukan penyesuaian biaya hidup (COLA) 2026.
Baca Juga: Trump: Sandera Gaza Harus Dibebaskan Senin atau Selasa
Langkah itu dilakukan setelah beberapa pejabat bank sentral dalam pertemuan terakhirnya mengungkapkan kekhawatiran terhadap risiko inflasi. Trader kini juga cukup optimistis terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga di Oktober dan Desember.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement