Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diversifikasi Jadi Senjata Samator Hadapi Lonjakan Biaya Produksi

Diversifikasi Jadi Senjata Samator Hadapi Lonjakan Biaya Produksi Kredit Foto: AGII
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) mengandalkan diversifikasi pelanggan lintas sektor untuk menjaga ketahanan bisnis di tengah kenaikan biaya produksi dan perlambatan permintaan industri. 

Strategi ini menjadi fokus utama perusahaan dalam mempertahankan stabilitas pendapatan serta menjaga margin keuntungan di tengah tekanan ekonomi global.

Wakil Direktur Utama AGII, Imelda Harsono, menjelaskan bahwa diversifikasi pelanggan menjadi salah satu penopang utama kinerja Samator. 

Dengan menyebar risiko ke berbagai sektor, perusahaan mampu menjaga arus pendapatan meski sebagian industri mengalami penurunan aktivitas.

Baca Juga: Tingkatkan Free Float, Samator (AGII) Harap Saham Lebih Likuid

“Ketika satu sektor melambat, sektor lain dapat menopang pendapatan. Diversifikasi pelanggan ini terbukti efektif dalam menjaga stabilitas penjualan kami di tengah fluktuasi pasar,” ujar Imelda dalam paparan publik, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, Samator tidak hanya bertumpu pada kapasitas produksi yang besar, tetapi juga pada sebaran pelanggan di berbagai sektor seperti kesehatan, makanan dan minuman, energi, semikonduktor, serta manufaktur berat. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan tetap adaptif terhadap dinamika pasar dan kebijakan industri.

Sepanjang semester I 2025, AGII membukukan penjualan sebesar Rp1,42 triliun, naik 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersih menurun 65 persen menjadi Rp24,2 miliar akibat kenaikan biaya sewa, asuransi, dan distribusi.

Baca Juga: Kenaikan Penjualan Samator Belum Mampu Selamatkan Laba

Wakil Direktur Utama AGII, Sigit Purwanto, menuturkan diversifikasi pelanggan juga berperan menjaga tingkat utilisasi pabrik di tengah perubahan permintaan. 

“Kami memiliki 58 pabrik dan 103 stasiun pengisian gas yang tersebar di 29 provinsi. Dengan basis pelanggan lintas sektor, tingkat utilisasi produksi bisa dijaga meski permintaan di satu industri menurun,” ujarnya.

Selain memperluas basis pelanggan, AGII juga memperkuat efisiensi melalui digitalisasi proses operasional. Perusahaan mengimplementasikan sistem pemantauan produksi dan distribusi secara real time untuk memastikan pasokan gas industri berjalan efisien dan tepat waktu. 

Langkah ini diharapkan menekan beban operasional dan memperbaiki produktivitas di tengah biaya logistik yang meningkat

“Digitalisasi membantu kami mengelola distribusi dan rantai pasok lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas layanan. Kami terus meninjau ulang kontrak jangka panjang agar margin tetap terjaga,” tambah Sigit.

Baca Juga: Studi Kelayakan Selesai, SBMA Mantap Diversifikasi ke Konstruksi dan Limbah Berkelanjutan

Imelda menegaskan, kemampuan beradaptasi menjadi kunci ketahanan perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. 

“Kami terus memperkuat kerja sama dengan pelanggan utama di berbagai sektor agar dapat tumbuh bersama menghadapi tantangan ekonomi global,” katanya.

Samator menargetkan pertumbuhan pendapatan dua kali lipat dari laju pertumbuhan ekonomi nasional pada 2026. Target tersebut akan dicapai melalui penguatan basis pelanggan, efisiensi biaya, serta pengembangan produk gas bernilai tambah tinggi.

Dengan strategi ketahanan dan diversifikasi yang kuat, AGII optimistis dapat menjaga kinerja positif serta mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri gas industri nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: