Kredit Foto: Youtube
Kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) terus menunjukkan perbaikan seiring turunnya yield sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd). Tren ini dinilai memperkuat kepercayaan investor asing terhadap stabilitas ekonomi Indonesia di tengah pelonggaran kebijakan moneter global.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, penurunan yield SBN mencerminkan meningkatnya permintaan investor di pasar keuangan domestik.
“Kita juga terus menjaga pasar SBN kita di dalam negeri. Jadi sebagian angka telah disampaikan oleh Pak Menteri (Purbaya Yudhi Sadewa) tadi, yang paling kiri tren dari yield SBN itu terus menurun,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita edisi Oktober 2025, dikutip Kamis (16/10/2025).
Baca Juga: Stimulus Rp200 Triliun Masuk Himbara, Dilarang Diparkir di SBN
Suahasil menambahkan, penyempitan spread antara SBN dan surat utang Amerika Serikat (UST) menunjukkan perbaikan persepsi risiko Indonesia di mata pasar global.
“Ini mengalami penyempitan. Kalau awal tahun masih 240–260 basis point, sekarang sudah di sekitar 206 basis point saja. Dan ini baik untuk kepercayaan asing, kepercayaan perekonomian domestik kepada kita,” kata Suahasil.
Mengutip dari data yang dipaparkan Suahasil, yield SBN tenor 10 tahun turun 88 basis point atau 12,6% sejak awal tahun menjadi 6,09% pada Oktober 2025. Sementara itu, yield UST 10 tahun tercatat di level 4,03%. Penurunan ini terjadi seiring kebijakan suku bunga acuan yang lebih longgar dari Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement