House of Indonesiana Jadi Jembatan Diplomasi Budaya dan Industri Kreatif Indonesia-Korea
Kredit Foto: Istimewa
Bagi Varell, program HOI punya peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri. “Bentuknya pelatihan, tapi pendekatannya industri banget. Di situlah kekuatan diplomasi budaya lewat karya digital,” tandasnya.
Baca Juga: Kolaborasi Kemen Ekraf-Museum Studio Langkah Strategis Kembangkan SDM Kebudayaan hingga Desain
Bagi para peserta, program HOI menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Fahra Arifia, peserta yang mengikuti seluruh tingkatan kelas dari Basic hingga Advanced 2 mengaku mendapatkan lebih dari sekadar pembelajaran teknis.
“Awalnya aku ikut cuma buat ngisi waktu, tapi setelah produksi dimulai, aku jadi lebih termotivasi untuk bikin IP sendiri. Yang paling berkesan itu waktu lihat hasil kerja keras kami disatukan jadi satu karya. Rasanya bangga banget,” ujarnya.
Ia mengakui tantangan terbesar adalah adaptasi pada proses animasi 3D yang belum pernah ia alami sebelumnya. “Aku belajar banyak dari instruktur, minta feedback terus, dan dari situ aku mulai bisa memahami alur kerja profesional,” tambahnya.
Sementara itu, Dian Puspitarini, peserta dari Advanced Class 2 Batch 1, menyebutkan pengalaman di HOI sebagai sesuatu yang membuka wawasan. Ia mengakui sepanjang HOI berlangsung benar-benar merasakan langsung proses produksi animasi dari awal sampai akhir. “Para mentor memberikan feedback satu per satu, terasa banget kayak kerja di studio animasi profesional,” tuturnya.
Dian juga menyoroti pentingnya kesempatan seperti HOI bagi generasi muda kreatif Indonesia. Dian berharap ke depannya makin banyak anak muda yang penasaran dan tertarik dengan dunia animasi. Ia juga menambahkan program HOI ini bisa jadi jembatan yang menghubungkan para talenta muda dengan industri sebenarnya.
Baik bagi tim pengelola, instruktur, maupun peserta, House of Indonesiana (HOI) menjadi ruang belajar yang sekaligus memperkuat ekosistem industri kreatif Indonesia. Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga bentuk nyata diplomasi budaya yang mempertemukan dua negara untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
“Program seperti HOI terbukti membawa dampak positif bagi pendidikan dan pengembangan industri kreatif. Akan luar biasa kalau ke depannya kelas Advanced bisa diperluas ke bidang lain seperti lighting atau VFX. Semoga semakin banyak talenta muda Indonesia yang bisa ikut tumbuh bersama,” harap Gisella Ivone.
Program House of Indonesiana (HOI) adalah bukti bahwa kerja sama budaya tidak hanya mempertemukan dua bangsa, tetapi juga melahirkan generasi kreatif yang siap bersaing di panggung global. Dari ruang kelas hingga layar animasi, HOI menjadi jembatan antara pengetahuan, praktik industri, dan semangat untuk membawa identitas budaya Indonesia ke dunia digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement