Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Otomotif Thailand Bakal Lesu Sampai Akhir Tahun

Pasar Otomotif Thailand Bakal Lesu Sampai Akhir Tahun Kredit Foto: Reuters/Jorge Silva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar otomotif di Thailand kemungkinan hingga akhir tahun diprediksi tetap lesu, pasalnya kredit pembelian mobil tetap stagnan di paruh kedua tahun 2025.

Padahal, saat ini suku bunga turun dan harga mobil baru kompetitif, menurut Tris Rating, tak hanya itu, tantangan juga datang dari perusahaan pembiayaan yang masih berhati-hati dalam memberikan kredit karena tengah terjadi daya beli konsumen lemah, kelebihan pasokan mobil bekas, dan terbatasnya permintaan truk.

"Kredit sewa beli mobil kemungkinan akan tetap stagnan pada paruh kedua tahun ini meskipun terdapat kondisi yang menguntungkan, termasuk regulasi yang mendukung, harga mobil baru yang kompetitif, normalisasi pasar sepeda motor, dan penurunan suku bunga," kata lembaga pemeringkat kredit tersebut dalam sebuah laporan terbaru.

Baca Juga: Data Penjualan Mobil Bulan September, Merek Mobil Besutan Elon Musk Kuasai Pasar Otomotif China

Beberapa momentum positif diperkirakan akan terjadi untuk mobil bekas dan HEV, tetapi "stagnasi yang lebih luas akan terus berlanjut" akibat kelebihan pasokan mobil bekas, daya beli konsumen yang lemah, permintaan truk yang terbatas, dan praktik pemberian pinjaman yang hati-hati, tambah Tris.

Sewa beli sepeda motor merupakan satu-satunya segmen yang menunjukkan pemulihan yang jelas setelah standar kredit yang lebih ketat, dengan sebagian besar perusahaan melaporkan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL). Kondisi pasar telah stabil sebagai hasil dari penurunan rasio pinjaman terhadap nilai (LTV) dan komisi dealer.

"Namun, pemberi pinjaman tetap berhati-hati, sekarang mewajibkan uang muka atau cicilan di muka bagi pelanggan dengan kredit yang lebih lemah," catat Tris.

Biaya kredit turun pada kuartal pertama, kemudian pulih pada kuartal kedua seiring dengan peningkatan penghapusan buku. Namun, kerugian dari penyitaan kembali menurun karena berkurangnya penyitaan kembali truk meningkatkan harga jual kembali.

Baca Juga: Toyota Jadi Motor Penggerak Industri Otomotif Nasional

Portofolio sewa-beli mobil baru dari enam perusahaan pembiayaan captive dalam basis data Tris menunjukkan tren perbaikan, dengan rasio NPL rata-rata yang menurun karena pemberian pinjaman yang konservatif.

"Sebaliknya, pemberi pinjaman lembaga keuangan nonbank [NBFI] mobil bekas masih menghadapi tantangan berkelanjutan dengan rasio NPL yang tinggi dan fluktuatif, yang kembali pulih pada kuartal kedua setelah menurun dalam tiga bulan pertama," catat lembaga tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: