Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Industri Manufaktur RI Tetap Tangguh di Tengah Tekanan Global

Sektor Industri Manufaktur RI Tetap Tangguh di Tengah Tekanan Global Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K

“Transformasi digital tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membentuk industri yang lebih hijau, modern, dan berdaya saing tinggi,” ungkap Menperin.

Program Startup for Industry (S4I) juga turut menjadi motor penggerak kolaborasi antara startup teknologi dan sektor industri nasional. Melalui program ini, para inovator muda memperoleh akses ke pembiayaan, kemitraan jangka panjang, serta peluang ekspansi global. Sejumlah startup binaan Kemenperin bahkan berhasil meraih penghargaan internasional di Jerman dan Hongkong, yang mencerminkan kemampuan inovasi anak bangsa di panggung global.

Dalam menjaga keberlanjutan operasi industri, Kemenperin konsisten mengawal kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Pada 2025, sektor industri menjadi pengguna gas bumi terbesar dengan alokasi 25,91% dari total konsumsi nasional. Kemenperin mendukung agar kebijakan ini dijalankan secara sektoral, sehingga subsidi energi dapat lebih tepat sasaran dan mendukung produktivitas industri.

Selain itu, Kemenperin juga menjalankan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri untuk memperkuat efisiensi produksi, produktivitas dan daya saing produk. Sepanjang 2024, program ini menjangkau 34 perusahaan industri agro, 49 perusahaan tekstil dan produk tekstil, serta 90 industri kecil dan menengah. Total nilai penggantian mesin mencapai Rp65,1 miliar dan berhasil memicu peningkatan investasi baru lebih dari Rp700 miliar.

Menurut Menperin, modernisasi mesin produksi menjadi bagian penting dalam agenda peningkatan efisiensi dan kualitas produk nasional. “Mesin yang lebih efisien dan modern berarti biaya produksi lebih rendah, kualitas produk lebih tinggi, peningkatan skill pekerja dan daya saing industri semakin kuat,” katanya.

Ke depan, Kemenperin akan terus memperkuat kebijakan berbasis nilai tambah, memperluas implementasi teknologi industri 4.0, dan memperkuat sinergi lintas sektor untuk memastikan industri nasional tetap menjadi motor penggerak utama ekonomi.

“Dengan fondasi kebijakan yang adaptif dan semangat kolaboratif seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem industri, kami sangat optimistis sektor industri akan semakin tangguh, mandiri, dan berdaya saing global menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Menperin.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: