Industri Pengolahan Non Migas Tunjukkan Pertumbuhan Solid di Berbagai Sektor
Kredit Foto: Kemenperin
Dalam rangka promosi dan pemasaran, produk olahan pangan IKM berhasil menembus pasar ekspor, sementara produk batik turut mendapat perhatian melalui penyelenggaraan Gelar Batik Nusantara. Partisipasi dalam Pameran Ambiente 2025 juga membuka potensi transaksi global hingga USD 1,96 juta.
Penguatan rantai pasok juga dilakukan melalui kerja sama antara Tier-1 dan 57 IKM komponen otomotif dengan potensi nilai Rp4,5 triliun. Kanal digital pelayanan kepada IKM untuk sentra, kekayaan intelektual, dan desain kemasan semakin dimanfaatkan oleh para pelaku IKM.
Di sisi lain, 57 Sentra IKM telah dikembangkan pada 2024, dengan 42 diantaranya sudah beroperasi dan mencatat peningkatan omzet serta kapasitas produksi rata-rata 60%. Pada 2025, pengembangan difokuskan pada integrasi Sentra IKM dalam kawasan industri di Morowali, Gresik, dan Bintan.
Menperin menegaskan bahwa capaian positif sektor industri mencerminkan ketangguhan dan adaptivitas industri nasional di tengah tantangan ekonomi global.
“Kita patut bersyukur atas capaian luar biasa sektor industri dalam satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran. Dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan, industri nasional terbukti tangguh dan adaptif,” ujar Menperin.
Beliau menambahkan bahwa Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo dalam mempercepat industrialisasi, memperkuat struktur ekonomi nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement