Uptober Kripto Terancam Gagal, Harga Bitcoin Jatuh ke US$107.000
Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Pemulihan harga bitcoin pekan ini masih tertinggal. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran dalam kalangan investor bahwa periode tren bullish musiman bulan ini berakhir sebelum benar-benar dimulai di Oktober 2025.
Dilansir dari Coinmarketcap, pasar kripto sempat menikmati gelombang optimisme pada awal bulan ketika tekanan beli meningkat, mendorong harga bitcoin mencapai rekor tertinggi US$126.200. Namun, harga kembali terkoreksi hingga US$107.000 di Kamis (23/10).
Baca Juga: Jepang Pertimbangkan Izinkan Bank Garap Bitcoin Cs
“Uptober tampaknya batal untuk saat ini. Hampir semua indikator on-chain menunjukkan kita masih berada di fase koreksi, dan pergerakan harga belum menunjukkan pola yang konstruktif,” kata Co-Founder SynFutures, Wenny Cai.
Menurut Cai, volatilitas tajam yang terlihat pada bitcoin mencerminkan sentimen pasar yang berhati-hati. Pasar berada di antara optimisme terhadap adopsi institusional dan pesimisme akibat pengetatan likuiditas global, menyusul gelombang likuidasi besar yang terjadi awal bulan ini.
Cai juga menilai prospek jangka pendek pasar kripto masih suram. Meski Federal Reserve (The Fed) telah mengakhiri kebijakan pengetatan kuantitatif (quantitative tightening) dan investor berharap adanya pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin, hal ini belum cukup untuk mendongkrak harga bitcoin.
"Risiko terbesar bagi pasar kripto meliputi ketidakpastian makroekonomi dan dampak lanjutan perang tarif dari China dan Amerika Serikat (AS)," ungkap Cai.
Cai menegaskan, jika harga kripto kembali turun lebih jauh, hal itu bisa mengungkap kerapuhan likuiditas dalam bursa aset digital dan menambah tekanan terhadap penambang bitcoin.
Baca Juga: Strategy (MSTR) Serok Bitcoin, Total Kepemilikan Capai 640.418 BTC
“Selama faktor-faktor tersebut belum stabil, volatilitas kemungkinan akan tetap menjadi ciri utama pasar ini,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement