Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPP Ukir Prestasi, Proyek Masjid Rp376 M Raih Rekor Nasional

PTPP Ukir Prestasi, Proyek Masjid Rp376 M Raih Rekor Nasional Kredit Foto: PTPP
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP (Persero) Tbk (PTPP), perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia, kembali mencatatkan prestasi di dunia konstruksi nasional. PTPP meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilan membangun Masjid Raya Baitul Khairaat di Sulawesi Tengah, yang diakui sebagai masjid dengan kubah terbesar di Indonesia dan menara jam analog terbesar di Indonesia.

Penghargaan diserahkan oleh Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri kepada Dr. Andi Ruly Djanggola, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah yang mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, dalam seremoni di kantor MURI, Jakarta, 15 Oktober 2025.

Rekor ini diperoleh berkat keberhasilan PTPP merancang dan membangun struktur kubah tunggal berdiameter 90 meter dengan sistem rangka baja lengkung tanpa pilar tengah, serta menara jam analog berdiameter 19,3 meter, yang tercatat sebagai jam terbesar di Indonesia dan kelima terbesar di dunia. Proyek bernilai Rp376,65 miliar ini dikerjakan sejak 23 Oktober 2023 dan dijadwalkan rampung 15 November 2025, dengan capaian progres fisik mencapai 99,18%.

Baca Juga: PTPP Garap Proyek Rp822 Miliar utnuk Bangun Sistem Air Baku Karian–Serpong

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan keberhasilan ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam menghadirkan proyek berskala besar dengan nilai teknis dan sosial yang tinggi

“Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat bukan sekadar proyek konstruksi, tetapi simbol kebangkitan dan kebaikan bagi masyarakat Sulawesi Tengah pascabencana 2018. Kami bangga menjadi bagian dari sejarah ini dan berterima kasih kepada pemerintah daerah atas kepercayaannya,” ujar Joko.

Dari sisi desain, masjid ini sarat makna spiritual. Tinggi bangunan 30 meter melambangkan 30 juz Al-Qur’an, dua menara setinggi 66,66 meter merepresentasikan 6.666 ayat Al-Qur’an, dan 99 ornamen jendela menggambarkan Asmaul Husna. Kubah utamanya berbentuk mutiara berdiameter 90 meter, sementara menara jam analog dilengkapi sistem sinkronisasi waktu berbasis GPS serta pencahayaan iluminatif yang memperindah tampilan malam hari.

Proyek ini tidak hanya menjadi prestasi teknik dan arsitektur, tetapi juga simbol kebangkitan Sulawesi Tengahpascabencana gempa 2018. Masjid yang dibangun melalui sayembara terbuka pada 2021 ini dirancang sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan kemanusiaan, menjadikannya lebih dari sekadar rumah ibadah.

Baca Juga: PTPP Digitalisasi Pengawasan Proyek Demi Efisiensi Nasional

Gubernur Sulawesi Tengah Drs. Anwar Hafid, M.Si mengapresiasi pencapaian tersebut.

“Masjid ini menjadi pusat peradaban Islam di Sulawesi Tengah dan pintu berkah bagi masyarakat. Kami berterima kasih kepada PTPP atas dedikasi dan profesionalisme yang menghasilkan karya monumental,” ujarnya.

Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat menjadi hasil sinergi lintas kepemimpinan daerah, dari masa Gubernur Longki Djanggola, Rusdy Mastura, hingga Anwar Hafid yang menyelesaikan tahap akhir pembangunan dan pembentukan kelembagaan pengelolaannya.

Keberhasilan proyek ini mempertegas posisi PTPP sebagai salah satu kontraktor nasional dengan kemampuan rekayasa struktur kompleks, sekaligus menunjukkan kontribusi industri konstruksi Indonesia dalam menciptakan karya monumental bernilai ekonomi dan spiritual.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: