Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Tantangan Menuju Indonesia Emas 2025 di Tengah Perkembangan AI, Nezar Patria: Perlu Menyesuaikan!

Banyak Tantangan Menuju Indonesia Emas 2025 di Tengah Perkembangan AI, Nezar Patria: Perlu Menyesuaikan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan pentingnya peningkatan kecakapan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi, terutama kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI), agar Indonesia siap menghadapi tantangan bonus demografi dan dinamika geopolitik global yang menjadi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Nezar, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, di antaranya rendahnya lulusan perguruan tinggi serta perkembangan geopolitik dunia yang dinamis. Indonesia harus menyesuaikan diri.

Menurut Nezar, di tengah momentum bonus demografi, penguasaan teknologi AI menjadi keharusan agar Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan global. Adopsi AI, terutama generative AI, kini meningkat pesat dan menuntut kesiapan tenaga kerja digital yang kompeten.

Baca Juga: OJK Sebut AI Tingkatkan Efisiensi Hingga Akurasi di Dunia Keuangan

“Ini PR besar kita semua untuk membangun sumber daya manusia yang cakap, yang siap menghadapi tantangan baru di dunia yang penuh ketidakpastian,” kata Nezar jelas Nezar dalam Reuni dan Seminar Nasional Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) dikutip dari keterangan resmi, Senin (27/10/2025).

Ia menilai, pengembangan talenta digital perlu diarahkan pada kemandirian teknologi agar nilai-nilai budaya bangsa tetap terjaga.

“Negara yang berada di global south selalu memakai produk-produk dari luar, yang nilai-nilainya bisa jadi tidak sejalan. Karena itu, kemandirian teknologi menjadi penting,” tegas Nezar.

Baca Juga: Menkomdigi: AI Bisa Gantikan 85 Juta Pekerjaan, Tapi Ciptakan 90 Juta Peluang Baru

Ia menjelaskan, angkatan kerja produktif Indonesia yang berusia 16 hingga 65 tahun diperkirakan mencapai puncaknya pada 2035, yakni sekitar 70 persen dari total populasi. Namun, setelah masa tersebut, proporsinya akan menurun.

“Kita hanya bisa menikmati puncak produktif itu sampai 2035, setelahnya akan menyusut hingga sekitar 60 persen atau di bawahnya pada 2045,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata Nezar, pemerintah tengah menjalankan berbagai program prioritas untuk menyiapkan generasi muda menghadapi perubahan zaman sekaligus memperkuat daya saing menuju visi Indonesia Emas 2045.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: