Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Kerugian Negara Capai Rp70 Triliun Setiap Penurunan 1% Pajak, Purbaya: Wah Rugi Juga!

Potensi Kerugian Negara Capai Rp70 Triliun Setiap Penurunan 1% Pajak, Purbaya: Wah Rugi Juga! Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan masih mengkaji soal penurunan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lantaran setiap penurunan 1% dapat mengurangi penerimaan negara hingga Rp70 triliun.

Ia menjelaskan, usulan untuk menurunkan tarif PPN dari 11% menjadi 8% memang sempat muncul dalam berbagai kesempatan. Namun, setelah menghitung potensi kehilangan pendapatan negara, dirinya memilih untuk menunda keputusan tersebut.

“Begitu jadi Menteri Keuangan, setiap 1% turun saya kehilangan pendapatan Rp70 triliun. Wah, rugi juga nih. Jadi kita pikir-pikir,” ujar Purbaya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Baca Juga: Purbaya Kantongi Rp7 Triliun dari Pengemplang Pajak, Sisanya Dikejar hingga Akhir Tahun

Menurutnya, pemerintah perlu memastikan sistem perpajakan dan cukai berjalan efektif sebelum mengambil langkah menurunkan tarif PPN.

“Itu sudah di atas kertas, sudah direncanakan, tapi saya harus hati-hati karena saya belum tahu. Saya kan dua bulan juga belum (jadi Menteri Keuangan), nanti saya hitung semuanya,” jelas Purbaya.

Baca Juga: Purbaya Ungkap Biang Kerok Bobroknya Sistem Coretax

Ia menegaskan, sikap kehati-hatian diperlukan agar kebijakan fiskal tidak menimbulkan lonjakan defisit anggaran. “Jadi walaupun saya sembarangan kayak koboi, saya pelit dan hati-hati, kalau jeblok nanti di atas 3% defisit saya,” ujar Purbaya.

Pemerintah sebelumnya menaikkan tarif PPN dari 10% menjadi 11% pada 2022, dengan rencana awal peningkatan bertahap hingga 12%. Namun hingga kini, kebijakan lanjutan masih dievaluasi seiring penyesuaian terhadap kondisi fiskal dan ekonomi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: