Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terus mengembangkan inovasi untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan industri kelapa sawit nasional melalui tiga langkah strategis yakni riset dan pengembangan (R&D), penggunaan pupuk hayati, serta pengembangan varietas unggul.
Senior Vice President R&D Astra Agro, Cahyo Wibowo, menjelaskan bahwa riset menjadi inti dari visi perusahaan untuk menjadi agrobisnis yang paling produktif dan inovatif.
“Sejak awal berdirinya, Astra Agro telah menanamkan semangat untuk menjadikan perusahaan ini sebagai yang paling produktif dan inovatif di dunia. Karena itu, investasi jangka panjang melalui riset menjadi hal yang tidak bisa dikesampingkan,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Baca Juga: AALI Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Lewat Digitalisasi Operasional dan Presisi Panen
Pusat R&D di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, fokus menghasilkan bibit unggul dan pupuk hayati yang mendukung peningkatan produksi sekaligus pelestarian keanekaragaman hayati.
Langkah kedua adalah pengembangan dan pemanfaatan pupuk hayati, termasuk Astemic atau Astra Efficient Microbe, hasil riset internal sejak 2013. Pupuk ini menggunakan mikroba unggul dari kebun Astra Agro, meningkatkan kesehatan tanah, penyerapan hara, dan menurunkan ketergantungan pada pupuk anorganik hingga 25%.
Efisiensi ini juga berkontribusi menekan emisi karbon, sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Perusahaan berencana melanjutkan inovasi ini melalui kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menghasilkan formulasi pupuk hayati yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Langkah ketiga adalah pengembangan varietas unggul kelapa sawit. Sejak 2020, Astra Agro telah merilis tiga varietas internal di antaranya AAL Lestari, AAL Sejahtera, dan AAL Nirmala.
Baca Juga: Replanting 8.000 Hektare, Strategi AALI Jaga Produksi CPO Nasional
Tahun 2025, perusahaan memperkenalkan generasi baru: DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, dan DxP AAL Sejahtera MRG. Varietas ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma) yang menjadi ancaman di wilayah seperti Sulawesi Barat dan Sumatera, sekaligus mencegah partenokarpi atau buah kempet agar kualitas buah tetap terjaga.
Cahyo menegaskan bahwa kombinasi produktivitas tinggi, ketahanan penyakit, dan efisiensi budidaya dari ketiga langkah ini diharapkan menjadi solusi bagi industri sawit nasional dalam menghadapi tantangan global.
Baca Juga: Potensi Besar Bioemulsifier Sawit
Baca Juga: Keunggulan Minyak Sawit dalam Ketersediaan Pangan
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian, Ebi Rulianti, menambahkan bahwa pupuk hayati dan varietas unggul buatan Astra Agro akan mendorong peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu kelapa sawit serta olahannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement