Kredit Foto: Dok. KKP
Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat sektor perikanan budidaya nasional melalui dua programnya yang masuk dalam program strategis nasional.
Program tersebut yaitu pengembangan modeling budi daya ikan nila salin (BINS) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat seluas 230 hektare, serta pembangunan tambak udang terintegrasi atau Integrated Shrimp Farming (ISF) seluas 2 ribu hektare di Desa Palakahembi dan Kelurahan Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Dunia Akui Ekonomi RI Bagus, Jadi Modal Hadapi Tantangan Global
BINS di Karawang
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu menyampaikan pembangunan BINS Karawang saat ini terus menunjukkan progres yang signifikan. Telah dilakukan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, BPKP, serta Kejaksaan Agung (Jamdatun dan Jamintel) untuk memastikan pendampingan dan pengamanan program berjalan optimal.
Kawasan Tambak BINS Karawang dibangun dengan dukungan infrastruktur lengkap seperti intake air laut dan tawar, kolam tandon, IPAL dan kolam pembesaran, serta fasilitas penunjang lainnya.
“Pembangunan fisik saat ini masih berlangsung, antara lain pencetakan kolam, pemasangan geomembran, konstruksi intake air laut dan tawar, serta pemasangan tiang listrik pada petakan kolam,” jelas Tebe, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (31/10).
Pembangunan BINS Karawang ditargetkan menghasilkan produktivitas sebesar 84 ton per hektare per tahun, dengan volume produksi mencapai 11.150 ton per tahun serta membuka 500 lapangan kerja baru bagi tenaga kerja.
Tebe menambahkan, dari modeling BINS Karawang seluas 84 hektare sebelumnya terbukti memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi ikan nila nasional. Berdasarkan Satu Data KKP, produksi ikan nila nasional menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir.
“Produksi ikan nila nasional naik dari 1,35 juta ton pada tahun 2022 menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2024 (angka sangat sementera). Capaian ini membuktikan bahwa modeling BINS Kawarang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi ikan nila nasional sekaligus memperluas pemberdayaan tenaga kerja lokal,” ujar Tebe.
ISF di Sumba Timur
Selain di Karawang, kementerian yang kini merayakan HUT ke-26 tahun itu juga mengembangkan kawasan tambak ISF di Sumba Timur, sebagai bentuk pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Proyek ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama udang dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement