Kredit Foto: Istimewa
Bank Investasi Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley memproyeksikan harga emas untuk tahun depan dapat naik hingga US$4.500.
Morgan Stanley mengatakan bahwa kenaikan tersebut didorong oleh permintaan fisik yang kuat dari exchange-traded funds (ETF) dan bank sentral. Hal itu menyusul prospek ekonomi global yang masih tidak menentu.
Baca Juga: Lewat Indonesia Knowledge Forum 2025, BCA Gaungkan Kolaborasi Nyata Menuju Indonesia Emas 2045
“Pergerakan harga terbaru telah membawa emas ke wilayah ‘overbought’ berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI). Namun koreksi yang terjadi belakangan ini membuat posisinya lebih sehat dan berpotensi mendukung kenaikan lanjutan,” tulis Morgan Stanley, dilansir Senin (3/11).
Bank tersebut memperkirakan pembelian investasi spot berbasis emas akan terus berlanjut seiring penurunan suku bunga. Sementara bank sentral diprediksi tetap membeli emas meski dengan laju yang lebih lambat, serta adanya stabilisasi permintaan perhiasan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Jadi Rp2.278.000 per Gram di Awal Pekan, Buyback Ikut Merosot
Namun, Morgan Stanley mengingatkan adanya risiko penurunan, termasuk potensi volatilitas harga yang dapat mendorong investor beralih ke kelas aset lain atau kemungkinan bank sentral mengurangi cadangan emasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement