Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Harga emas turun tajam pada perdagangan di Selasa (04/11). Penguatan dolar ke level tertinggi dalam tiga bulan yang menekan permintaan terhadap logam mulia tersebut.
Dilansir dari Reuters, Rabu (5/11), harga spot gold melemah 1,5% menjadi US$3.940,75. Sementara emas berjangka turun 1,3% ke US$3.960,50.
Baca Juga: Uni Eropa-China Bahas Stabilitas Pasokan Logam Tanah Jarang
Logam mulia lainnya juga ikut melemah: perak turun 1,5% menjadi US$47,32, platinum turun 1,8% ke US$1.538,05, dan palladium jatuh 3,1% ke US$1.400,30.
Penguatan indeks dolar membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
“Dengan dolar yang mencetak level tertinggi baru, tekanan terhadap pasar emas semakin terasa,” ujar Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
“Kekuatan dolar belakangan ini mencerminkan menurunnya kemungkinan pemangkasan suku bunga dari The Fed Desember,” tambahnya.
Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga pekan lalu. Namun Ketua Jerome Powell mengisyaratkan langkah tersebut bisa menjadi yang terakhir tahun ini.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Dengan penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) yang masih berlangsung dan menghambat publikasi data resmi, investor kini lebih fokus pada laporan ekonomi dari sektor swasta dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement