Kredit Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi (Kemenkop), Sita Ferry Juliantono, mengungkapkan Indonesia menghasilkan sekitar 60 juta ton sampah setiap tahun, terutama sampah rumah tangga dan plastik.
Sampah-sampah tersebut berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat, sehingga DPW Kemenkop bersama PT Indonesia Bebas Sampah atau Kepul meluncurkan program inovatif yang terkait.
Baca Juga: Koperasi konsep Perkuat Ekonomi Lewat Kolaborasi Bersama
Program tersebut bertajuk ‘Sampah Menjadi Rupiah,’ sebagai bagian dari upaya mewujudkan Kemenkop yang bersih dari sampah.
Ferry Juliantono menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia.
Dia mengatakan, program ini sejalan dengan edaran resmi dari Sekretaris Kementerian Koperasi untuk mengoptimalkan nilai ekonomis dari sampah.
Program ‘Sampah Menjadi Rupiah’ yang diinisiasi Kepul melalui aplikasi jual beli sampah daur ulang dan non-organik, mendapat dukungan penuh dari DWP Kemenkop.
“Inisiatif ini merupakan langkah awal untuk membersihkan lingkungan internal kementerian, sekaligus menjadi contoh bagi Dharma Wanita di kementerian dan lembaga lain,” katanya, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Rabu (5/11).
Sita juga mengajak seluruh pegawai dan masyarakat luas untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan.
“Edukasi dan perubahan perilaku masyarakat adalah kunci utama untuk menciptakan Indonesia yang bersih, sehat, dan bebas sampah,” tuturnya.
Dengan peresmian program secara resmi oleh Sita Ferry Juliantono, diharapkan lingkungan kerja yang bersih dan sehat dapat meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan para pegawai Kemenkop.
“Adanya program ini, Kemenkop berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah, sekaligus mendukung gerakan nasional menuju Indonesia yang lebih bersih dan lestari,” ucapnya.
Sementara itu, CEO dan Founder Kepul Abdul Latif mengatakan, program kolaborasi ini bertujuan mengubah sampah menjadi nilai ekonomi nyata. “Program inovatif ini akan berjalan secara rutin setiap bulan di lingkungan Kemenkop dengan berbagai kegiatan menarik,” ujarnya.
Abdul menjelaskan, program ini mengajak masyarakat untuk membawa sampah minimal satu kilogram ke booth yang disediakan. Sampah tersebut dapat ditukar dengan sembako murah, voucher belanja, hingga layanan cek tensi gratis.
“Kami ingin memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekaligus mendorong kesadaran pengelolaan sampah yang lebih baik,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement