Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Eropa Anjlok Tertekan Saham Teknologi dan Data Ekonomi Zona Euro

Bursa Eropa Anjlok Tertekan Saham Teknologi dan Data Ekonomi Zona Euro Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa melemah pada perdagangan di Kamis (6/11). Ia terbebani oleh tekanan jual baru dalam sektor teknologi sementara investor menilai laporan keuangan perusahaan yang beragam serta data ekonomi utama yang mengecewakan di Eropa.

Dilansir dari Reuters, Jumat (7/11) Indeks Stoxx 600 ditutup turun 0,7% menjadi 567,9. Penurunan dipicu oleh sejumlah data ekonomi terbaru dari Eropa.

Baca Juga: Uni Eropa-China Punya Jalur Khusus Demi Amankan Pasokan Logam Tanah Jarang

Data menunjukkan penjualan ritel zona euro secara tak terduga menurun pada September. Hal tersebut menantang harapan akan pemulihan yang dipimpin oleh konsumsi dari Uni Eropa.

“Hal itu memperkuat pandangan bahwa badai sedang datang dan investor menjadi sangat berhati-hati,” kata Chief Executive Officer Webull United Kingdom, Nick Saunders.

Sebagian besar saham teknologi melemah di tengah kekhawatiran berlanjut terhadap valuasi yang terlalu tinggi.

“Berita buruk sekecil apa pun dihukum cukup keras, terutama untuk saham teknologi. Kenaikan pasar selama ini digerakkan oleh saham teknologi, dan anggapannya adalah mereka akan menjadi yang pertama jatuh—tak ada yang ingin menjadi pemegang terakhir," ungkap Saunders.

Saham Legrand anjlok setelah melaporkan pertumbuhan penjualan di bawah ekspektasi, tertekan oleh tarif impor dari Amerika Serikat (AS). Laporan tersebut memperkuat kekhawatiran tentang valuasi tinggi di sektor teknologi dan industri terkait.

Saham Schneider Electric dan Siemens Energy juga ikut melemah karena investor meninjau kembali saham-saham yang sebelumnya reli berkat antusiasme terhadap kecerdasan buatan (AI).

Adapun Bank Sentral Norwegia dan Bank of England keduanya menahan suku bunga acuan pada pertemuan terbaru mereka.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III, Purbaya ungkap Berkat Sinergi Fiskal

Dari Jerman, data ekonomi menunjukkan perekonomian negara tersebut kemungkinan stagnan tahun ini setelah mengalami kontraksi dua tahun berturut-turut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: