Kredit Foto: Asuransi
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menegaskan pentingnya adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam memperkuat efisiensi operasional dan manajemen risiko di sektor asuransi jiwa. Hal ini mengemuka dalam Chief Operation Officer (COO) Summit 2025 yang digelar di Bandung pada awal November 2025.
Acara tahunan bertema “AI and Transformation: Shaping Efficient Operation & Risk Management” tersebut menjadi wadah bagi pelaku industri keuangan untuk membahas pemanfaatan AI dalam memperkuat ketahanan sektor keuangan nasional.
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menyampaikan bahwa industri asuransi jiwa tetap menunjukkan stabilitas di tengah dinamika ekonomi global, dengan nilai aset mencapai Rp630,53 triliun.
Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Kian Solid, AAJI Sportainment 2025 Jadi Bukti!
“Industri asuransi jiwa memiliki ketahanan yang baik, tetapi setiap perusahaan harus terus memperkuat manajemen risiko, terutama dalam proses penerimaan nasabah, agar tidak menimbulkan potensi dispute pada saat klaim,” ujar Budi dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (8/11/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Ferdinan D. Purba, Anggota Dewan Komisioner Bidang Penjaminan Polis LPS, memaparkan arah penguatan tata kelola melalui percepatan penerapan Program Penjaminan Polis (PPP). Menurutnya, keberadaan PPP akan menjadi katalis peningkatan kepercayaan publik dan transparansi industri asuransi.
“Kami di LPS telah menyusun skenario percepatan penerapan program ini melalui penyusunan regulasi pendukung, kerja sama intensif dengan asosiasi perasuransian, serta pembangunan ekosistem data berbasis teknologi dan AI,” kata Ferdinan.
Sementara itu, Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, menegaskan pentingnya transformasi digital untuk memperkuat ketahanan industri keuangan di era AI.
Konferensi yang berlangsung selama satu setengah hari itu juga menghadirkan berbagai pembicara lintas sektor, termasuk perbankan, teknologi, dan kesehatan.
Timothy Utama, Managing Director Bank Mandiri, menyoroti bahwa AI kini berperan penting dalam efisiensi dan personalisasi layanan nasabah.
Baca Juga: Literasi Tinggi, Tapi Penetrasi Asuransi RI Masih Seret, Kok Bisa?
“AI mendefinisikan ulang operasi perbankan — mengotomatiskan proses manual, memprediksi ketidakpastian, dan meningkatkan kepercayaan nasabah,” ujar Timothy.
Beragam sesi diskusi membahas topik seperti AI for Operations, AI Underwriting, Cyber Resilience, hingga AI-Powered Claims Analytics. Melalui gelaran ini, AAJI menegaskan komitmennya mendorong inovasi dan tata kelola berkelanjutan.
“AAJI akan terus berperan aktif membangun industri yang adaptif, transparan, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat,” tutup Budi Tampubolon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement