Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenpar Buka Peluang Kerja Sama Industri Pariwisata RI dan Malaysia

Kemenpar Buka Peluang Kerja Sama Industri Pariwisata RI dan Malaysia Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membuka pelaung kerja sama bisnis antara pelaku industri pariwisata Indonesia dengan Malaysia melalui kegiatan Familiarization Trip (famtrip).

Kegiatan tersebut ditujukan begi enam Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) asal Malaysia pada 28–31 Oktober 2025 untuk mempromosikan wisata kuliner dan budaya di wilayah Joglosemar (Yogyakarta-Solo-Semarang).

Baca Juga: Kemenhut dan VERRA Bahas Langkah Konkret Optimalkan Perdagangan Karbon Nasional

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan kegiatan famtrip ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pengembangan destinasi di luar Bali.

Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran dan minat pasar Malaysia terhadap destinasi wisata Indonesia melalui pengalaman langsung menikmati kekayaan kuliner Nusantara, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata budaya dan kuliner kelas dunia.

Ia menambahkan, kuliner merupakan pintu masuk yang kuat untuk promosi pariwisata Indonesia karena menghadirkan pengalaman autentik yang menggambarkan kekayaan budaya, keramahtamahan masyarakat, dan keunikan daerah.

“Melalui pendekatan berbasis pengalaman seperti ini, kami ingin memperkuat posisi Indonesia sebagai a world-class culinary and cultural destination, sekaligus memperluas jangkauan pasar Malaysia terhadap destinasi baru di Indonesia,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Minggu (9/11).

Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Kemenpar, Dedi Ahmad Kurnia, menuturkan pemilihan destinasi Joglosemar mempertimbangkan dibukanya rute penerbangan langsung AirAsia Kuala Lumpur–Semarang yang menjadi momentum strategis untuk menghubungkan pasar Malaysia dengan pariwisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Agustus 2025, kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Indonesia mencapai 1.682.745 kunjungan, menempatkan Malaysia sebagai pasar utama wisatawan mancanegara.

“Kunjungan wisatawan Malaysia terus meningkat signifikan. Ini bukti bahwa pasar Malaysia sangat potensial dan perlu terus digarap secara konsisten, termasuk melalui kegiatan famtrip yang memperkenalkan destinasi baru di luar Bali,” ujar Dedi.

Selama empat hari, peserta famtrip menjelajahi destinasi unggulan di tiga kota. Di Semarang, mereka mencicipi kuliner tradisional di D’Kamboja Heritage Dapur Ndeso by Anne Avantie, mengunjungi Sam Poo Kong Temple, serta menikmati suasana malam di Kota Lama dan Lawang Sewu.

Di Solo, peserta menikmati nuansa heritage di Pura Mangkunegaran dan Pracimasana Restaurant serta menjelajahi Kampung Batik Kauman. Sementara di Yogyakarta, rombongan mengunjungi Candi Borobudur, mengikuti culinary workshop di Bhumi Bhuvana, peserta program WISH (Wonderful Indonesia Scale Up Hub) melalui kegiatan Boja: The Magic Table yang memperkenalkan cita rasa Nusantara seperti Sambal Ganja khas Aceh, serta menikmati santapan khas keraton di Restoran Bale Raos.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan networking dinner bersama anggota ASITA dan ASTINDO Yogyakarta sebagai ajang mempertemukan pelaku industri pariwisata Indonesia dengan mitra potensial dari Malaysia guna menjalin komunikasi dan menjajaki peluang bisnis baru.

Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai mitra strategis, antara lain KAI Wisata dan InJourney yang memfasilitasi kunjungan ke Lawang Sewu dan Candi Borobudur, serta Hotel Jambuluwuk Malioboro yang menyediakan akomodasi bagi peserta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: