Harga Emas Naik, Safe-haven Diserbu Gegara Panjangnya Shutdown Pemerintah AS
Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Harga emas dunia naik pada perdagangan di Jumat (7/11). Hal ini terjadi seiring melemahnya dolar dan meningkatnya permintaan aset aman di tengah ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Senin (10/11), harga spot gold naik 0,7% menjadi US$4.005,21. Sementara emas berjangka naik 0,5% menjadi US$4.009,80.
Baca Juga: Uni Eropa-China Punya Jalur Khusus Demi Amankan Pasokan Logam Tanah Jarang
Logam mulia lainnya turut menguat, dengan perak naik 0,9% menjadi US$48,41, platinum naik 0,1% menjadi US$1.543,00, dan palladium naik 1,5% menjadi US$1.395,49.
Dolar melemah, membuat emas yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
“Pergerakan harga terbaru secara teknikal menunjukkan adanya potensi terbentuknya level dasar bagi harga emas dan perak,” kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Emas dikenal sebagai lindung nilai di masa ketidakpastian dan cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Penutupan pemerintahan menunda publikasi data tenaga kerja bulanan, mendorong pelaku pasar mengandalkan data swasta untuk menilai peluang pemangkasan suku bunga selanjutnya dari Federal Reserve (The Fed).
Adapun China tengah merancang sistem lisensi baru untuk ekspor logam tanah jarang (rare earth) guna mempercepat pengiriman, meski diperkirakan tidak sepenuhnya mencabut pembatasan seperti yang diharapkan Washington.
Baca Juga: Sinyal Pelonggaran, India Dapat Izin Impor Logam Tanah Jarang dari China
Dari India, permintaan emas fisik masih lesu karena volatilitas harga mendorong dealer menawarkan diskon besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement