- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Perdagangan Karbon Indonesia Makin Dilirik, Transaksi Capai Rp78,5 Miliar
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mulai menunjukkan geliat signifikan setelah hampir dua tahun beroperasi. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, nilai transaksi di bursa tersebut telah menembus Rp78,5 miliar hingga pertengahan 2025.
“Sejak diluncurkan pada September 2023, IDXCarbon telah mencatat transaksi sebesar 1,6 juta ton CO₂e dengan nilai sekitar Rp78,5 miliar hingga pertengahan 2025,” ujar Hanif saat membuka Paviliun Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP30 Brasil, dikutip Rabu (12/11/2025).
Menurut Hanif, capaian itu menandai meningkatnya kesadaran dan partisipasi pelaku usaha dalam memperdagangkan sertifikat karbon di pasar domestik. Pemerintah kini berfokus memperluas jangkauan pasar karbon sekaligus memperkuat kredibilitasnya di tingkat global.
Baca Juga: Indonesia Pimpin Pasar Karbon Dunia, Hanif: Ini Bukan Sekadar Transaksi Ekonomi
Untuk mencapai hal itu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah menandatangani serangkaian kesepakatan dengan mitra internasional.
Kolaborasi tersebut, kata Hanif, bertujuan menciptakan pengakuan bersama terhadap standar dan metodologi pengurangan emisi serta meningkatkan transparansi dalam transaksi karbon.
“Kesepakatan ini memungkinkan pengakuan bersama atas standar dan metodologi pengurangan emisi, serta mendorong transparansi,” jelasnya.
Adapun beberapa lembaga global yang telah menjalin kemitraan dengan Indonesia antara lain Gold Standard Foundation (Mei 2025), Plan Vivo (September 2025), Global Carbon Council (September 2025), Puro Earth (Oktober 2025), Verra (Oktober 2025), serta Pemerintah Jepang pada forum COP29 tahun 2024.
Baca Juga: Pemerintah Mobilisasi US$7,7 Miliar per Tahun dari Pasar Karbon untuk Dorong Investasi Hijau
Hanif menegaskan, kerja sama tersebut akan memperkuat posisi Indonesia di ekosistem perdagangan karbon global, terutama dalam momentum COP30 di Brasil.
Pemerintah juga menargetkan potensi transaksi senilai Rp16 triliun melalui kegiatan seller meet buyer yang digelar selama konferensi tersebut.
“Hal-hal tersebut di atas akan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem perdagangan karbon global pada gelaran COP30 di Brasil,” tegas Hanif.
Melalui partisipasi aktif di bursa karbon, Indonesia berharap dapat memperluas peluang ekonomi hijau sekaligus berkontribusi pada pencapaian target penurunan emisi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement